Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Jangan aji mumpung

Kerja sama hipmi dan salim grup terbentuk. proyek ini meliputi pembuatan arang batok kelapa, plas- tik, pabrik sepatu, tas plastik dan proyek angku- tan. pengurus hipmi tidak ambil bagian.

17 Agustus 1991 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Terbentuk, kerja sama antara Hipmi dan Grup Salim. Pengurus Hipmi tidak ambil bagian. Diawali dengan arang batok dan plastik. HARGA sebuah janji dalam bisnis ditentukan oleh realisasi proyek. Itulah yang terjadi antara Grup Salim dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi). Akhir Juli lalu mereka bersepakat membentuk beberapa kerja sama bisnis. Jumat sore pekan silam, di hadapan "wasit" Menteri Keuangan Sumarlin, Hipmi dan Grup Salim menandatangani memorandum kerja sama, untuk pelaksanaan lima proyek yang keseluruhannya bernilai sekitar US$ 50 juta. Ketua Hipmi Bambang Riyadi Soegomo (Grup Kresna Duta) antara lain mengatakan, melalui kemitraan ini diupayakan mengatasi kesenjangan ekonomi, antara pengusaha besar dan menengah. Anthony Salim dari Grup Salim memastikan, "Dasar dan fisolofi kerja sama ini murni bisnis." Untuk itu, kedua pihak memilih dua bentuk kerja sama: penggabungan manajemen (joint management) dan bantuan teknis. Melalui PT Salim Bina Mitra (SBM), pihak Grup Salim akan membentuk lima PT bersama anggota Hipmi. Dalam setiap perusahaan tersebut, SBM kabarnya siap menjadi pemegang saham minoritas, terutama untuk proyek-proyek kecil bernilai sekitar US$ 5 juta. Untuk proyek besar, saham SBM diupayakan tak lebih dari 50%. Kalau anggota-anggota Hipmi yang tergabung di dalamnya (katakanlah 10 perusahaan) belum bisa menutup yang 50% itu, ekuitinya akan didatangkan dari modal ventura, bisa melalui Salim Venture. Di bidang bantuan teknis, SBM (yang bisa saja mendatangkan mitra luar negerinya) akan membantu dalam informasi bisnis, organisasi dan manajemen, teknis produksi, pengaturan keuangan, pemasaran, dan lain-lain. Pada saatnya nanti, anggota Hipmi bisa membeli saham milik Grup Salim, tidak sebaliknya. Dari kelima proyek itu, yang paling kecil adalah pembuatan bubuk arang batok kelapa untuk pembuatan obat nyamuk (di Medan, investasi sekitar Rp 2,5 milyar). Selebihnya, pabrik sepatu (sistem tiga jalur, di Cikampek, dengan investasi US$ 7 juta), pabrik tas plastik untuk ekspor ke Jepang dan Eropa (angka investasinya belum final), proyek angkutan untuk DKI dan Jawa Barat yang terdiri dari 50 truk tangki (investasi sekitar Rp 5 milyar), dan pabrik pembuatan plastik (mungkin di Serang, investasinya US$ 40 juta). Ada sekitar 40 anggota Hipmi yang akan dilibatkan. Ketua Tim Seleksi Hipmi Fatomy Ashary mengatakan, nama-nama mereka akan diseleksi setelah Hipmi merampungkan acara Dialog Nasional di Ciloto, 12-13 Agustus pekan ini. Wakil Ketua Hipmi Anthon Riyanto menyebutkan bahwa penentuan mitra kerja ini diserahkan sepenuhnya oleh Grup Salim kepada Hipmi. Hal itu tidak mudah. Ada kesepakatan bahwa pengurus Hipmi tak dibolehkan ikut ambil bagian dalam proyek-proyek kemitraan itu. Rupanya, Anthony Salim menghendaki agar tim perunding (Anthon Riyanto dari Grup Ritra, Sutrisno Bachir dari Grup Ika Muda, dan Bambang Riyadi Soegomo) ikut menjadi komisaris. Soalnya, ketiga tokoh ini dengan Anthony sudah saling mengenal dengan baik. Tapi, "Penyertaan modal kami cuma sekitar satu atau dua persen saja," ujar Anthon Riyanto. Sekilas tersirat adanya upaya Hipmi agar rintisan kerja sama dengan konglomerat tidak melahirkan sikap mumpung. Soalnya, Hipmi berkehendak agar model kemitraan itu berkelanjutan, juga dengan perusahaan besar lainnya. Bagaikan gayung bersambut, harapan itu ditampung oleh dua konglomerat lain, yakni Bimantara Citra dan Grup Sinar Mas. Direktur Grup Bimantara Peter Gontha mengatakan, dalam pekan depan rencana kerja sama sudah bisa diputuskan. "Kami perlu waktu untuk menyusun profil proyek dan cash flow-nya," kata Peter. Mohamad Cholid dan Bambang Aji (Jakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus