Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Polres Bojonegoro, Jawa Timur, meningkatkan pengawasan di area sumur minyak Blok Cepu, menyusul status Siaga I yang ditetapkan Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kepala Kepolisian Resort Bojonegoro Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ary Fadli, Blok Cepu merupakan prioritas pengawasan dan penjagaan. Kawasan yang terdapat sumur minyak dan gas (migas) ini, diawasi secara rutin, termasuk penempatan personel polisi dan anggota Brigade Mobile (Brimob) secara permanen.
”Pengawasan kita tingkatkan. Apalagi ini status siaga satu belum dicabut,” ujarnya kepada Tempo, Kamis 23 Mei 2019.
Menurut Kapolres, pengamanan untuk obyek vital nasional berlapis. Selain melibatkan personel dari Polsek sekitar, pengamanan juga dilakukan oleh Bintara Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) yang tersebar di desa-desa kawasan Ring Satu Blok Cepu. ”Jadi, pengamanan kita berlapis,” tutur Kapolres Ary Fadli, tanpa menyebut jumlah personelnya.
Lokasi sumur minyak utama Blok Cepu ada di Lapangan Banyuurip, Desa Mojodelik Kecamatan Gayam. Proyek migas dengan operator Exxonmobil Cepu Limited (EMCL) ini sudah mulai beroperasi pada tahun 2009 silam.
Selain Blok Cepu, di Bojonegoro terdapat sejumlahobyek vital nasional lain yakni sumur minyak di Sukowati, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari alun-alun Kota Bojonegoro. Proyek migas ini dikelola oleh Pertamina EP Asset 4. Lokasinya berada di perbatasan Kecamatan Kota Bojonegoro dan Kecamatan Kapas.
Ada pula proyek Lapangan gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru di kawasan Kecamatan Ngasem, dan sekitarnya. Proyek gas yang dikelola Pertamina EP Cepu (PEPC) ini diproyeksikan akan produksi pertama pada tahun 2021 mendatang. Lokasinya juga masih di sekitar Blok Cepu.
SUJATMIKO