DENGAN mengangkut 50 penumpang, pesawat Boeing 767 seri ER 200, milik Balkan Bulgarian Airlines, mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis malam pekan lalu. Ini pendaratan perdananya dalam mengisi rute penerbangan langsung Sofia-Jakarta seminggu sekali tiap Kamis. "Indonesia merupakan jalur ke50 yang dipilih. Pekan silam kami membuka jalur ke India," kata Atanas Panayotov, wakil direktur utama Balkan Bulgarian Airlines. Juli silam dibuka penerbangan ke Kuala Lumpur, dan hingga awal Desember lalu, sempat terjaring sekitar 200 penumpang ke Sofia. Maskapai nasional Bulgaria ini memiliki 57 pesawat baru. Dari Sofia, ibu kota Bulgaria, dengan tiket yang relatif murah, orang bisa terbang ke Asia Timur, Eropa, New York, dan Afrika. "Sofia yang letaknya strategis di Balkan memang dijadikan daerah transit. Dan adanya jalur langsung ini memungkinkan Indonesia meningkatkan ekspor barangbarang nonmigas," kata Ktut Pageh Nurdhana, Duta Besar RI di Bulgaria, kepada TEMPO. "Dibukanya jalur SofiawJakarta juga merupakan peluang besar bagi Indonesia menjaring turis dari Eropa Timur dan kawasan Balkan," kata Nurdin Purnomo, manajer pelaksana PT Duta Cardindo, agen utama Balkan Bulgarian Airlines di Jakarta. Untuk perjalanan membedah Semenanjung Balkan, diharapkan dalam sepekan 50 penumpang dari Indonesia terbang ke Sofia. "Kami optimistis untuk mengisi permintaan sebanyak itu, apalagi biaya terbang dari Jakarta ke Sofia sekitar US$ 800. Ini murah, karena sudah termasuk return ticket," ujarnya. Peter Petrov dari Balkan Air Tour mengatakan di Sofia, negerinya berusaha menjaring 5 juta turis setahun. Yang hendak dijual ke pelancong antara lain peninggalan sejarah, parfum, kesenian rakyat, pertunjukan teater, dan opera serta komputer. Bulgaria memang sudah lama dikenal sebagai pusat pembuatan komputer dan penjualan senjata di Eropa Timur. Kini, setelah tiga tahun terbebas dari lilitan komunisme, negeri itu berusaha menumbuhkan sektor swasta, seraya menata kembali struktur ekonominya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini