Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Boyong Influencer saat Perdana Berkantor di IKN, Pengamat: Tidak Ada Relevansi dan Urgensinya

Pengamat membaca ada dua alasan Presiden Jokowi melibatkan influencer dalam kerjanya di IKN ini

29 Juli 2024 | 18.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tangkapan layar Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat meresmikan Jembatan Pulau Balang di Provinsi Kalimantan Timur pada Ahad, 28 Juli 2024. Turut didampingi pesohor Raffi Ahmad hingga Gading Marten. Dok: YouTube Sekretariat Presiden.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Mantan Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta (IISIP) Jakarta, Jamiluddin Ritonga, mengkritisi langkah Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat memboyong sejumlah pemengaruh atau influencer dan pegiat seni ke Ibu Kota Negara atau IKN di Kalimantan Timur. Presiden Jokowi mengaku tidak bisa tidur nyenyak saat pertama kali menginap di Istana Kepresidenan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Tadi malam saya tidur di sini. Enggak nyenyak. Saya ngomong apa adanya,” kata Jokowi seraya tertawa di Istana Garuda IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin, 29 Juli 2024, dikutip dari keterangan video yang diterima Tempo. “Ya mungkin pertama kali aja. Masih belum apa ya.. masih belum nyenyak.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jokowi berkantor di IKN untuk pertama kalinya pada hari ini, Senin, 29 Juli 2024. Kepala negara akan menerima tamu dan melakukan audiensi di ruang kerja kantor presiden. Ia membawa sejumlah influencer seperti Raffi Ahmad, Nagita Slavina, Atta Halilintar, dan nama lin saat akan berkantor tiga hari di IKN.

“Kehadiran influencer bersama Jokowi di IKN tentu aneh dan mengejutkan. Sebab, tidak jelas relevansi dan urgensi kehadiran influencer dengan rencana Jokowi berkantor tiga hari di IKN,” kata Jamiluddin dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 29 Juli 2024. 

Jamiluddin membaca ada dua alasan Presiden Jokowi melibatkan influencer dalam kerjanya di IKN ini.  Pertama, influencer dilibatkan untuk meng-counter isu negatif terkait IKN. “Isu negatif itu memang sudah mengemuka sejak Jokowi menyatakan ibu kota pindah ke IKN,” kata dia.

Isu negatif itu, kata dia, terus menguat hingga Jokowi gagal berkantor di IKN pada awal Juli 2024. Pembangunan dasar yang belum selesai dijadikan dasar untuk menyerang ketidakberesan pembangunan IKN. Minimnya investor yang berinvestasi juga menjadi isu negatif terkait IKN yang bisa memunculkan pesimis terhadap proyek ambisius ini.

“Kehadiran inluencer diharapkan dapat meng-counter semua isu negatif tersebut. Untuk itu, Jokowi tampaknya sengaja melibatkan influencer dalam meresmikan jembatan. Bahkan Jokowi bersama influencer menaiki motor untuk menggambarkan kelayakan IKN,” kata Jamiluddin. 

Alasan kedua, menurut Jamiluddin karena kehadiran para pemengaruh ini diharapkan dapat mengemas konten agar masyarakat Indonesia mendukung IKN. Langkah ini dinilai itu perlu karena dukungan masyarakat terhadap pembangunan IKN selama ini relatif rendah.

“Hal itu terjadi karena penetapan IKN dilakukan dengan pendekatan top down, bukan bottom up sebagaimana layaknya di negara demokrasi. Ini artinya, ibu kota negara dipindahkan semata keputusan elite politik, khususnya Presiden Joko Widodo. Bahkan Jokowi yang menetapkan tempat ibu kota yang baru,” kata dia.  Selain itu, dia mengatakan langkah ini juga dalam upaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proyek IKN ini. 

Menurut Jamiluddin melibatkan influencer dalam kegiatan Jokowi di IKN memunculkan dua perspektif, yaitu dukungan atau antipati. Fenomena ini, kata dia, akan menjadi buah simalakama bagi influencer yang terlibat. 

“Hal itu tentu bak simalakama bagi influencer. Karena itu, influencer perlu berhati-hati dalam menerima order. Sebab tidak semua orderan yang akan dikemas dalam konten akan sesuai dengan sikap awal pengikutnya. Karena itu, berpikirlah sebelum menerima order agar tidak menjadi bumerang,” kata dia. 

ADIL AL HASAN | DANIEL A. FAJRI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus