Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Jokowi Sebut Emaar Properties, Pemilik Burj Khalifa Akan Investasi di IKN

Presiden Jokowi mengatakan Emaar Properties, pemilik gedung tertinggi di dunia Burj Khalifa, berkomitmen investasi di IKN

4 Juni 2024 | 17.38 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Burj Khalifa dilihat dari Sky Views Edge Walk Dubai, Emaar Square Area Downtown Dubai, pada Sabtu, 23 Maret 2024 (TEMPO/Mila Novita)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi mengatakan perusahaan dari Uni Emirat Arab (UAE), Emaar Properties, sudah berkomitmen untuk menanam modal di Ibu Kota Nusantara atau IKN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Saya nggak mau sebut karena belum tanda tangan, tapi gede banget (investasinya)," kata Jokowi dalam pidato saat melaksanakan groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, di Ibu Kota Nusantara, Selasa, 4 Juni 2024. "Insyaallah nanti (tanda tangan) di bulan Juli di Abu Dhabi atau Dubai."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Jokowi Emaar Properties tertarik berinvestasi setelah melaksanakan serangkaian kunjungan kerja ke Indonesia.  Mulai dari kunjungan ke Nusa Dua, Labuan  Bajo, Mandalika, hingga Nusantara.

Reuters pada 11 Mei 2023 menulis, Emaar Properties, perusahaan real estat terbesar di Dubai, melaporkan lonjakan laba bersih kuartal pertama sebesar 43% yang lebih baik dari perkiraan karena penjualan properti grup yang lebih tinggi.

Laba bersih dalam tiga bulan hingga 31 Maret adalah 3,2 miliar dirham ($871,53 juta). Angka tersebut lebih dari dua kali lipat ekspektasi analis sebesar 1,65 miliar dirham, menurut data Refinitiv.

Penjualan properti grup naik 11% menjadi 9,2 miliar dirham, “didukung oleh peningkatan penjualan penyewa dan kebangkitan aktivitas pariwisata”, kata perusahaan itu.

Emaar Properties bukan perusahaan sembarangan. Saham mayoritas pengembang raksasa ini dikuasai Sultan Dubai Mohammed bin Rashid Al Maktoum dan perusahaan investasi dana kekayaan negara UEA, Investment Corporation of Dubai.

Emaar Properties, perusahaan real estat terdaftar terbesar di Dubai, pada hari Kamis melaporkan lonjakan laba bersih kuartal pertama sebesar 43% yang lebih baik dari perkiraan karena penjualan properti grup yang lebih tinggi.

Laba bersih dalam tiga bulan hingga 31 Maret adalah 3,2 miliar dirham ($871,53 juta). Angka tersebut lebih dari dua kali lipat ekspektasi analis sebesar 1,65 miliar dirham, menurut data Refinitiv.

Penjualan properti grup naik 11% menjadi 9,2 miliar dirham, “didukung oleh peningkatan penjualan penyewa dan kebangkitan aktivitas pariwisata”, kata perusahaan itu.

Perusahaan ini terdaftar di Pasar Keuangan Dubai, dan memiliki valuasi sebesar US$16,8 miliar (Rp273 triliun) pada Agustus 2023. Emaar Properties Dubai merupakan salah satu pengembang real estate terbesar di UEA dan dikenal dengan berbagai proyek berskala besar, seperti Burj Khalifa, gedung tertinggi di dunia.

Emaar Properties didirikan pada 1997 oleh Mohamed Alabbar. Emaar memiliki kepentingan dalam pengembangan properti komersial dan residensial, serta mal dan perhotelan.

Pemerintah Dubai awalnya memiliki 100 persen saham perusahaan tersebut sementara pemegang saham pendiri memegang 24,3 persen ketika operasi sebagai perusahaan publik dimulai setelah IPO pada tahun 2000.

Tahun berikutnya, Emaar mengumumkan rencana membangun Dubai Marina. Pada tahun 2000, Emaar Properties terdaftar di Pasar Keuangan Dubai dan menjadi perusahaan properti pertama yang menawarkan saham kepada warga negara asing. Tahap pertama proyek pengembangan perusahaan dimulai pada tahun 2001 ketika Emaar mendapatkan kontrak perusahaan patungan untuk membangun tiga dari enam menara apartemen.

Pada tahun 2003, perusahaan mengungkapkan rencana pengembangan Pusat Kota Dubai. Proyek ini terdiri dari dua pembangunan: Burj Khalifa dan The Dubai Mall, yang menjadi gedung tertinggi di dunia dan mal terbesar di dunia.

Perusahaan telah melaksanakan proyek di Afrika, Asia, Amerika Utara, dan seluruh Timur Tengah

Dubai Mall resmi dibuka pada 2008, dan Burj Khalifa pada tahun 2010. Pada tahun 2014, Emaar memiliki investasi real estat senilai lebih dari $11,4 miliar. Pada tahun 2007, perusahaan ini mayoritas dimiliki oleh pemerintah Dubai.

Pada tahun 2009, John Laing Homes, anak perusahaan Emaar Properties yang diakuisisi pada tahun 2006, mengajukan perlindungan kebangkrutan di Pengadilan AS untuk Distrik Delaware.

RIRI RAHAYU | REUTERS 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus