Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wartawan senior, Ilham Bintang, telah melaporkan pencurian kartu subsriber identity module atau SIM Card Indosat Ooredoo miliknya ke Polda Metro Jaya pada Jumat pekan lalu, 17 Januari 2020. Laporan Ilham teregister dengan nomor LP/349/I/Yan 2.5/2020/SPKT/PMJ dengan aduan perkara pencurian dan pemberatan.
Dalam laporan tersebut, Ilham menyatakan bahwa pencurian kartu SIM ini mengakibatkan sejumlah rekening bank miliknya dibobol dengan nilai lebih-kurang Rp 385 juta. "Kerugian total Rp 385 juta atas hilangnya rekening pelapor Bank Commonwealth," begitulah bunyi laporan Ilham dalam salinan LP yang diterima Tempo pada Selasa, 21 Januari 2020.
Masih dalam laporan yang sama, Ilham mengatakan telah terjadi pemakaian transaksi yang tidak diketahui di kartu kredit BNI miliknya. Laporan itu disampaikan kepada Direktorat Reserse Kriminal Umum untuk selanjutnya diselidiki.
Sebelumnya, Ilham menceritakan bahwa pencurian kartu SIM Indosat miliknya itu terjadi pada 3 Januari 2020 saat ia tengah berada di Australia. Cerita itu bermula saat seseorang dengan identitas tak jelas mendatangi gerai Indosat di Bintaro XChange, Tangerang Selatan, dan mengaku sebagai Ilham.
Pihak tersebut ditengarai meminta petugas Indosat untuk mengganti nomor kartu yang lama dengan kartu baru. Di saat yang sama, di Bandara Sydney, Australia, pada 4 Januari 2020 pukul 06.00 waktu setempat, Ilham melihat nomor di ponselnya tertera tulisan SOS.
"Padahal saya sudah lima hari di Sydney dan sudah membeli paket roaming," ujarnya dalam pesan tertulis kepada Tempo pada Senin, 20 Januari 2020.
Ihlam tak menyadari bahwa kartunya dicuri sampai ia terbang ke Melbourne. Pada 6 Januari di Melbourne, Ilham menemukan bahwa rekeningnya dibobol untuk sejumlah transaksi. Rekening yang dibobol itu ialah Bank Commonwealth, kartu kredit BNI, Citibank, dan BCA.
Menurut Ilham, pencuri telah menguras saldonya dengan cara mentransfer hampir ke seratus nomor rekening dengan keterangan yang berbeda. Misalnya untuk pembayaran pay roll gaji karyawan. Dari seratusan aksi itu, sekitar 98 transaksi di antaranya terjadi di Bank Commonweealth.
Hari itu juga, Ilham meminta stafnya mendatangi sejumlah kantor Indosat di Jakarta dan menanyakan kepada petugas ihwal keanehan yang terjadi pada nomornya dan dugaan pencurian kartu tersebut. Kala itu, ujar Ilham, petugas hanya menyebutkan bahwa nomor Indosat Ilham rusak. Untuk memperbaikinya, ia mesti datang langsung ke kantor tersebut.
"Saya lalu menghubungi petinggi Indosat. Dua hari kemudian dia mengirimi surat resmi bahwa benar terjadi penggantian SIM Card pada 3 Januari pukul 21.02 di Gerai Indosat Bintaro XChange," tutur Ilham.
Ilham kemudian meminta Indosat untuk menunjukkan rekaman CCTV. Dari rekaman itu, ia mendapati proses penggantian kartu oleh pihak tak dikenal itu hanya memakan waktu lebih-kurang 7 menit.
Dari kejadian itu, Ilham menyatakan kekecewaannya terhadap operator seluler dan perbankan. Ia mengatakan perlindungan pelanggan jaringan telepon dan nasabah perbankan sangat lemah hingga terjadi pembobolan dalam skala besar. "Tidak tampak ada proses verifikasi sebagaimana lazimnya," tuturnya.
Menanggapi keluhan Ilham, Indosat menyatakan akan bekerja sama untuk menangani pencurian nomor kartu SIM yang berujung pembobolan rekening bank tersebut.
"Kami akan bekerja sama, termasuk jika ada proses yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini dan menjaga kenyamanan pelanggan kami," ujar SVP-Head Corporate Communications Indosat Ooredoo Turina Farouk.
Turina mengatakan bahwa pihak Indosat menyesalkan atas peristiwa yang menimpa wartawan senior tersebut dan telah menemui serta menjelaskan kepada Ilham Bintang mengenai apa yang terjadi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kami menyesalkan adanya kejadian dalam proses penggantian kartu atas nama Bapak Ilham Bintang. Kami telah bertemu dengan beliau dan menjelaskan tentang apa yang terjadi," kata Turina.
ANTARA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini