Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ke mekah via muskat

Ongkos parkirnya lebih murah, jadi rute penerbangan haji diharuskan lewat bandara muskat. onh? seperti biasa, tentu lebih mahal.

24 April 1993 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JEMAAH haji peserta ONH tahun ini tampaknya tidak akan bisa menikmati fasilitas mewah bandar udara Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab. Kota persinggahan dengan duty free shop yang lebih murah ketimbang Singapura itu, sejak tahun ini, dikeluarkan dari rute penerbangan jemaah haji Indonesia. Menteri Agama Tarmizi Taher sudah menggariskan kebijaksanaan baru. Sebagai gantinya, penerbangan haji akan melalui Muskat, ibu kota Oman. Keputusan ini diambil atas pertimbangan bahwa suhu udara di Muskat lebih sejuk, sehingga pesawat pengangkut jemaah haji lebih leluasa bergerak. Dengan kata lain, tidak ada beban tambahan lantaran suhu lebih panas. Lagipula, menurut Tarmizi, Abu Dhabi sudah terlalu ramai lalu lintas penerbangannya. Menteri Agama telah memperoleh jaminan dari pemerintah Oman, yang akan membantu kelancaran kegiatan transit pesawat-pesawat haji itu. Pokoknya, semua pasti lancar, tak akan ada hambatan teknis. Tapi kemudahan itu tidak akan dijadikan alasan untuk menjejalkan penumpang lebih banyak di dalam pesawat. Bahkan, Menteri Agama menjamin, biarpun pesawat mampu mengangkut beban lebih banyak, hal itu tidak dimanfaatkan untuk menambah kursi. Yang akan dilakukan malah membuka peluang untuk membawa barang-barang keperluan jemaah haji. Tahun ini calon haji seluruhnya 124.928 orang naik sekitar 20.000 orang dari jemaah tahun lalu, yang jumlahnya 104 ribu orang itu. Mereka akan diberangkatkan dalam 274 kloter (kelompok terbang) diawali oleh kloter pertama pada 26 April 1993, dan terakhir pada 24 Mei 1993. Muskat, dengan bandar udara internasionalnya yang lebih kecil daripada lapangan terbang Abu Dhabi, memang kurang banyak dihampiri pesawat yang menerbangi jalur internasional. Karena itu, Tarmizi menekankan, ongkos singgahnya lebih murah dibandingkan dengan di Abu Dhabi. Namun ia tak menyebutkan jumlahnya. Tampaknya, efisiensi ongkos pemberangkatan jemaah haji makin diperhitungkan Pemerintah. Begitu pula kelancaran operasionalnya. Namun efisiensi itu belum bisa menekan ONH. Para jemaah tetap membayar tinggi hampir Rp 7 juta per orang dengan kualitas pelayanan yang belum bisa dibanggakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus