PEKAN lalu Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) berhasil memenuhi kontrak tahap pertama dengan Fokker Aircraft BV- Belanda, yang ternyata beberapa bulan lebih cepat dari yang dijanjikan. Tepatnya 15 April lalu, di Bandung, IPTN telah menyerahkan sebagian komponen yang dipesan Fokker, yang terdiri atas dua unit speedbrakes (komponen di bagian belakang pesawat untuk mengurangi kecepatan), 10 unit lift dumper yang berfungsi mengurangi daya angkat pada saat pesawat mendarat, 12 unit komponen sayap pesawat, dan 2 komponen unit kontrol. Itulah sebagian dari komponen yang dipesan Fokker-Belanda. Total kontraknya, seperti yang telah diteken Menteri Habibie sebagai ketua Badan Pengelola Industri Strategis dua tahun lalu, bernilai US$ 21 juta. Jumlah tersebut merupakan harga komponen untuk 280 pesawat Fokker-100. Dengan ekspor perdana ini, resmilah IPTN menjadi eksportir komponen pesawat terbang. Seperti diketahui, BUMN ini sebelumnya lebih banyak menjual pesawat jadi. Hingga kini, BUMN itu telah menjual 56 unit pesawat CN-235 ke Uni Emirat Arab, Malaysia, Botswana, Perancis, Turki, dan negara-negara Amerika Latin. Satu hal lagi yang patut diketahui, ekspor komponen ke Fokker- Belanda tampaknya akan terus berlanjut. Kalau tak ada aral melintang, pertengahan tahun ini IPTN akan kembali memperoleh pesanan komponen untuk 280 unit Fokker-100, senilai US$ 11 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini