Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sembako hingga 15 Mei 2020 belum mencapai target. Saat ini, jumlah penerima bantuan tersebut baru mencapai 17,5 juta keluarga.
"Masih lebih rendah dari target sebesar 20 juta," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani dalam konferensi pers yang dilakukan secara virtual melalui laman BNPB, Jumat, 15 Mei 2020.
Adapun kekurangan jumlah penerima bantuan sembako itu akan dikebut sampai akhir Mei 2020. Askolani menjelaskan, saat ini pemerintah terus memperbarui data masyarakat penerima bantuan agar tepat sasaran.
Dia mengakui, penyaluran program bantuan ini pada tahap awal menghadapi banyak tantangan dan kelemahan. "Misalnya tidak tepat sasaran atau ada duplikasi. Namun kami terus memperbaiki kelemahan. Kolaborasi pusat dan daerah adalah kuncinya," tutur Askolani.
Adapun manfaat pemberian bantuan sembako sebagai bantuan reguler, selain untuk jaring pengamanan sosial, juga memiliki tujuan lain. Salah satunya, kata Askolani, adalah membatasi kegiatan masyarakat supaya tidak keluar dari rumah di masa pandemi.
Pemerintah sebelumnya telah meningkatkan jumlah penerima bantuan sembako dari 15,2 juta KPM menjadi 20 juta KPM. Nilai bantuan ini pun bertambah, dari sebelumnya Rp 150 ribu per bulan menjadi Rp 200 ribu per bulan.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini