Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertanian atau Kementan berencana bakal menutup sementara sumber ternak imbas sapi hidup impor dari Autralia yang hendak didatangkan mati di atas kapal. Penutupan dilakukan hingga investigasi selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Menanggapi pemberitaan tersebut, Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin menyampaikan bahwa Otoritas Veteriner nasional telah menerima informasi tersebut dari pemerintah Australia melalui pesan Whatsapp," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Kementerian Pertanian, Arief Cahyono saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Rabu, 27 Maret 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arif menyatakan telah mendengar kabar wabah penyakit yang menyebabkan sapi hidup dari Australia yang akan dikirim ke Indonesia mati di Kapal Brahman Express.
Dia mengatakan Kementerian Pertanian akan berkoordinasi dengan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan investigasi terkait kasus tersebut di Indonesia dan bekerja sama dengan pemerintah Australia dalam pelaksanaannya.
Selama investigasi berjalan, Kementerian Pertanian akan melakukan penutupan sementara 1 (satu) register premise dari sumber ternak tersebut sampai investigasi dinyatakan selesai.
Ia belum menjelaskan secara detail berapa sapi yang hendak dikirim dan ada berapa yang mati serta hewan tersebut terkena wabah apa. "Baru itu jawabanya yang saya dapat dari otoritas kesehatan hewan," katanya.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengaku belum mendengar informasi secara khusus.
"Kalau itu saya enggak dapat info khusus, biasanya kalau dikembalikan, Karantina coba dilihat ya. Harusnya tidak akan bisa masuk kalau ada penyakit ada apa gitu," kata Arief dihubungi Tempo melalui saluran telepon Rabu, 27 Maret 2024.
Padahal sebelumnya, Direktur Utama PT RNI (Persero) atau ID FOOD, Frans Marganda Tambunan, menyatakan pihaknya akan mendatangkan 2.350 ekor sapi asal Australia pada akhir Maret 2024. Impor sapi itu dilakukan untuk menunjang kebutuhan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.
"Kalau sapi hidup ada 2.350 ekor. Kami datangkan dari Australia," kata Frans saat menggelar konferensi pers di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Rabu, 20 Maret 2024.
Dalam paparannya, Frans menyampaikan stok sapi impor pada periode Maret itu merupakan bagian program stabilisasi stok pangan tahun 2024 yang memiliki target 20 ribu ekor. Daging sapi merupakan salah satu komoditas pangan utama yang disoroti ID Food.
DESTY LUTHFIANI | SAVERO ARISTIA WEINANTO