Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Kepala Bappenas Sebut 2 Hal Ini Sebabkan Konten Lokal Masih Minim

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan ada dua alasan mengapa implementasi kebijakan kewajiban menggunakan konten lokal masih terhambat.

24 Agustus 2018 | 12.47 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bambang Brodjonegoro bersama para pengurus ISEI usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla di kantor wakil presiden, Jakarta, 30 Juli 2018. Tempo / Friski Riana

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pembangunan dan Perencanaan Nasional atau Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan ada dua alasan mengapa implementasi kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) masih terhambat. Menurut dia, alasan yang pertama karena masih belum kuatnya trust atau saling percaya antara produsen dan pengguna.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Belum ada rasa saling percaya antara pengguna dengan produsen kadang masih dijadikan alasan. Karena itu rasa trust ini harus dibangun," kata Bambang di Hotel Sari Pan Pacific, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, 23 Agustus 2018.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengeluhkan lambannya implementasi kebijakan TKDN di lapangan. Padahal jika kebijakan ini berhasil diterapkan, komponen impor luar negeri bisa ditekan bisa memperbaiki neraca pembayaran.

Kebijakan TKDN merupakan inisiasi pemerintah untuk memaksimalkan porsi kandungan dalam negeri untuk semua industri. Lewat kebijakan ini pemerintah berharap bisa mendorong penggunaan produk dalam negeri di dalam sektor industri domestik.

Kemudian, Bambang melanjutkan, masih terkendalanya TKDN juga disebabkan oleh masih rendahnya enforcement dari pemerintah sebagai regulator. Akibatnya, banyak sektor produksi yang seharusnya bisa memanfaatkan bahan produksi dalam negeri justru memilih menggunakan barang impor. "Karena cenderung dilanggar, pemerintah kini sedang memperkuat itu," katanya.

Bambang berujar, TKDN merupakan bagian kebijakan dan strategi pemerintah supaya produk dalam negeri bisa diutilisasi secara lebih maksimal. Selain itu, TKDN juga merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan investasi secara umum.

Selain itu, pemerintah kata Bambang, masih terus mencari tahu dan mengembangkan sektor manufaktur apa yang perlu didorong sehingga bisa mendorong produksi dalam negeri. Sekaligus pada saat yang bersamaan bisa menjadi komponen substitusi bagi produk atau bahan-bahan yang kini masih impor.

Simak berita lainnya terkait Bappenas hanya di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus