Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Kereta Cepat Whoosh Bandung Lanjut ke Surabaya, Guru Besar UI Ingatkan soal Kebutuhan

Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Sutanto Soehodho merespons soal rencana proyek Kereta Cepat Whoosh berlanjut ke Surabaya melalui rute ke Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan berakhir di Surabaya.

3 November 2023 | 19.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Sutanto Soehodho merespons soal rencana proyek Kereta Cepat Whoosh berlanjut ke Surabaya. Rencananya, proyek akan melanjutkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung melalui rute ke Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan berakhir di Surabaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Hal yang sangat kritis melanjutkan kereta cepat dari Bandung adalah jika terjadi kegagalan dalam prediksi kebutuhan dari kereta itu sendiri,” ujar Sutanto saat dihubungi pada Rabu, 1 November 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sutanto, kebutuhan tidak saja dalam konteks besarnya jumlah penumpang, tapi juga bagaimana nilai keekonomian kereta cepat itu sendiri. Contohnya jika kereta cepat ini dimaksudkan untuk perjalanan bisnis, mungkin perlu dipertimbangkan apakah sistem teknologi komunikasi (Information and Communication of Technology/ICT) tidak menggantikan sepenuhnya perjalanan tersebut.

Karena seperti diketahui, dia menjelaskan, bisnis lebih banyak didasari oleh data dan informasi yang melalui ICT. “Semuanya dapat dilakukan dengan cepat dalam ruang dan waktu, bahkan lebih cepat daripada kereta cepat,” tutur Sutanto.

Berbagai faktor lain terkait trase yang melalui beberapa kota serta kondisi topografi dan geografi juga sangat kritis. “Untuk menentukan nilai keekonomian, biaya pembangunan serta biaya operasi dan perawatan yang berkelanjutan,” ucap dia.

Pemerintah juga harus memastikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya didasari studi kelayakan teknis dan finansial serta ekonomi yang baik dan benar. Lebih jauh karena biaya pembangunan yang besar serta teknologi yang tinggi maka Indonesia tetap membutuhkan dukungan pihak asing.

Selanjutnya: Pemerintah harus memastikan dukungan tersebut....

Pemerintah harus memastikan dukungan tersebut, terlebih bantuan keuangan yang optimal, dengan equity, interest atau bunga yang tidak terlalu membebani. Termasuk penyertaan alih teknologi yang adil, pendampingan teknis yang tidak menciptakan ketergantungan, peran serta sumber daya manusia lokal yang maksimal.

"Serta berbasis pada skema kerja sama yang saling menguntungkan. Pembangunan kereta cepat di India dan Taiwan yang juga mendapat pinjaman luar negeri serta pendampingan dapat dijadikan referensi yang baik," kata Sutanto.

Soal rute ke Surabaya melalui Kertajati, Yogyakarta, Solo, dan berakhir di Surabaya sebelumnya diungkap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. “Wah super kangen, lah. Apa yang terjadi sekarang kan sudah bagus. Pak Jokowi mau Kereta Api Cepat Jakarta Surabaya diteruskan," ucap Luhut lewat Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan ,  Sabtu, 28 Oktober 2023. 

Luhut dikabarkan sakit sejak awal Oktober lalu. Sejak 10 Oktober 2023, ia menjalani pemeriksaan dan tahapan pemulihan di Singapura. Tugasnya di Kabinet Indonesia Maju akhirnya dialihkan sementara oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Menteri BUMN Erick Thohir

Luhut mengaku baru saja mendapat kabar bahwa perjanjian dengan Cina untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya juga sudah berjalan. "Malah bunga pinjamannya jauh lebih murah daripada yang ditawarkan oleh sejumlah negara lain." 

Oleh sebab itu, ia mengaku optimistis dengan proyek tersebut. Pasalnya, teknologi yang dimiliki Indonesia sudah membuktikan keberhasilan.

Selanjutnya: Ditambah, menurut Luhut, kini Indonesia sudah memiliki.... 

Ditambah, menurut Luhut, kini Indonesia sudah memiliki pengalaman dalam menyelesaikan masalah pembebasan tanah. Luhut mengatakan persoalan pembebasan tanah merupakan kunci utama dalam proyek Kereta Cepat. "Sekarang dengan kita punya pengalaman, we don't have any problem anymore," ucap Luhut. 

Kereta Cepat Whoosh lanjut ke Surabaya gaet Cina

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko memastikan bahwa untuk kelanjutan proyek itu sudah mulai melakukan kesepatan dengan pihak Cina untuk memulai joint study. “Tapi butuh waktulah. Kita sedang melakukan joint study dengan Cina, untuk kita lihat feasibility maupun cost project secara keseluruhan,” ujar Tiko di Kantor InJourney, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, kemarin.

Dia juga menjelaskan dipilihnya kembali Cina sebagai mitra untuk kelanjutan proyek tersebut. Menurut Tiko, karena Negeri Tirai Bambu itu sudah membangun memiliki pengalaman dalam mebangun Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, pemerintah Indonesia masih akan lihat hasil joint study-nya.

“Tentunya secara komersial pihak Cina juga harus melihat apakah feasible atau tidak. Dan berapa project cost-nya kan,” tutur dia.

Sehingga, pemerintah memberikan kesempatan kepada Cina. Namun, kata Tiko, pihak Cina juga tidak langsung menyetujui proyek kereta cepat ke Surabaya itu. “Mereka sedang melakukan kajian.”

Namun, kata dia, kerja sama tersebut belum membicarakan mengenai perusahaan apa saja yang bakal terlibat. “Kita (baru) bicara dengan NDRC (National Defense Research Committee dari Cina). Dengan pemerintah Cina-nya,” kata dia. NDRC merupakan Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional asal Cina.

Soal skema pembiayaannya, Tiko menjelaskan, masih belum mengetahuinya dan baru akan dibahas. “Lagi proses, kan nanti setelah studinya keluar,” ucap Tiko. Mengenai kapan proyek akan dieksekusi juga Tiko belum bisa menjelaskan detail. “Saya belum bisa jawab, karena baru mulai studinya.”

Moh. Khory Alfarizi

Moh. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2018 dan meliput isu teknologi, sains, olahraga hingga kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti program Kelas Khusus Jurnalisme Data Non-degree yang digelar AJI Indonesia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus