Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Ketimbang Menjabat Menteri, Luhut Sebut Lebih Enak Jadi Tentara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri.

2 Mei 2020 | 11.52 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan kepada warga muslim memasuki bulan suci Ramadan ini. Pesan yang disampaikan dalam video pendek ini diunggah di YouTube, Jumat dini hari, 24 April 2020. Youtube Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memilih bertugas sebagai tentara ketimbang menteri. Sebab, menurut dia, hidup di dunia militer lebih menyenangkan dan memberi banyak warna.

"Enak jadi tentara, karena memang mimpi saya jadi pasukan khusus. Saya menikmati di tentara dengan rona-rona kehidupannya," ujar Luhut dalam wawancara bersama Radio Republik Indonesia (RRI), Sabtu, 2 Mei 2020.

Sebelum duduk di kursi pemerintahan, Luhut memang telah bertugas di Komando Pasukan Khusus (Kopassus) selama 32 tahun. Alumnus Akademi Militer 1970 itu terakhir berpangkat terakhir sebagai Jenderal TNI.

Adapun sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI), Luhut berkisah hidupnya tak jauh-jauh dari pelajaran berharga. Saat menjadi prajurit, misalnya, ia mengaku dididik menjadi orang yang jujur dan disiplin.

Setelah menjadi komandan pun, ia harus memiliki sikap tegas, tidak asal berbicara, dan mesti selalu memberikan contoh yang baik bagi para prajuritnya. "Kalau mau jadi pemimpin yang baik intinya satu, ketauladanan," tutur jenderal berbintang empat ini.

Di sisi lain, untuk menjadi komandan, kata Luhut, impian tersebut bukan perkara mudah. Musababnya, ia mengakui hanya berasal dari keluarga biasa dengan ayah yang berprofesi sebagai seorang sopir.

Meski begitu, justru dari pelajaran ini, ia mewanti-wanti orang untuk tidak lagi berkecil hati. "Enggak usah keci hati kamu anak siapa. Karena bapak saya hanya sopir dan bapaknya Pak Presiden (Jokowi) juga tukang kayu," Luhut menasihati.


Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus