Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, optimis program pembangunan 3 juta rumah dapat terealisasi. Ia merujuk pada keberhasilan program 1 juta rumah yang dimulai pada era pemerintahan Presiden Jokowi sebagai fondasi awal. Fahri menilai target ini tidak sulit dicapai karena hanya perlu menambahkan dua juta rumah dari capaian sebelumnya.
Permintaan perumahan yang tinggi di Indonesia menjadi salah satu alasan optimisme tersebut. Fahri menekankan pentingnya peran pemerintah dalam mengatur instrumen negara agar dinamika pasar perumahan berjalan lancar. Dengan strategi yang tepat, ia yakin target bahkan bisa melampaui 3 juta rumah.
Program 3 juta rumah ini merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto, dengan target pembangunan dua juta rumah di wilayah pedesaan dan satu juta di perkotaan. Untuk mendukung program ini, Prabowo membentuk Kementerian PKP, yang sebelumnya urusan perumahan berada di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Fahri menegaskan bahwa program ini bertujuan membantu rakyat memenuhi kebutuhan dasar papan, setara dengan kebutuhan sandang dan pangan. Meski optimistis, ia mengakui masih ada tantangan yang perlu diatasi. Masalah utama adalah ketersediaan tanah, yang saat ini sedang diupayakan solusinya bersama Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Tantangan lainnya adalah perizinan yang rumit dan menjadi penyebab tingginya harga rumah. Proses perizinan yang berbelit juga kerap membuka peluang praktik suap. Fahri mengingatkan bahwa Presiden Prabowo telah menegaskan perlunya memberantas korupsi dan menghentikan budaya suap.
Ia berharap perbaikan mekanisme perizinan ini akan menurunkan harga rumah sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat. Dengan langkah ini, ia optimis program perumahan dapat memberikan dampak signifikan dalam memenuhi kebutuhan rakyat.
Setelah dilantik sebagai Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman pada Senin, 21 Oktober 2024, di Istana Negara, Fahri Hamzah diberikan tugas untuk menjalankan program pembangunan 3 juta rumah yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menyampaikan secara langsung kepada Fahri bahwa target tersebut merupakan tanggung jawab besar. Pesan itu disampaikan sesaat sebelum serah terima jabatan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada malam yang sama.
Fahri Hamzah, yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gelora, menjelaskan bahwa target pembangunan 3 juta rumah per tahun bertujuan untuk mengurangi kesenjangan kebutuhan rumah di masyarakat, yang saat ini mencapai backlog sebesar 13 juta unit. Selain itu, program ini juga mencakup penanganan terhadap 26 juta rumah yang tidak layak huni di seluruh Indonesia.
Sebagai bagian dari tim perumahan yang dibentuk oleh Presiden Prabowo, Fahri turut berperan dalam kementerian baru yang dipimpin Maruarar Sirait, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kementerian ini merupakan hasil pemisahan dari Kementerian PUPR yang dilakukan pada era Presiden Jokowi. Peran baru ini diharapkan dapat mempercepat upaya pemerintah dalam mengatasi krisis perumahan yang tengah dihadapi masyarakat.
MICHELLE GABRIELA | RIRI RAHAYU | SUKMA KANTHI NURANI
Pilihan Editor: Fahri Hamzah Yakin Pogram 3 Juta Rumah Tercapai: Lebih dari Itu Juga Bisa
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini