PELBAGAI kamera rahasia dan alarm otomatis bekerja 24 jam,
mengawasi setiap orang yang keluar masuk ruangan di bawah tanah
itu. Di dalamnya ratusan, bahkan ribuan peti besi menyimpan
barang-barang berharga (safe deposit boxes) berwarna kelabu
tersusun rapi. Dalam khazanah itulah para nasabah bank
menitipkan harta bendanya. Misalnya emas balokan, intan berlian,
surat saham dan dokumen penting lainnya.
Sekitar 1200 safe deposit boxes Bank Eksim di Jalan Stasiun Kota
dan cabang Gambir, kini habis disewakan. Begitu juga yang
dimiliki Bank Bumi Daya cabang Gambir di Jalan H. Juanda,
Jakarta.
Memang "minat orang kita menggunakan jasa bank ini semakin besar
mungkin banyak yang bertambah kaya atau kepercayaan pada bank
makin tebal," kata Timbul Mulyono, Kepala Bagian Pengembangan
Usaha Bank Eksim kepada TEMPO. Menurut Timbul, 51 tahun, yang
mengaku sudah 25 tahun dinas di Bank Eksim orang bisa saja
memiliki peti besi di rumahnya masing-masing. Tapi bila ada
garong atal perampok menodong mungkin tuan rumah terpaksa
membuka peti besinya. ni bank, itu sulit terjadi.
Letak khazanah itu saja di ruangan bawah tanah. Pintu utamanya
terbuat dari baja pilihan setebal kurang lebih 20 cm. Di balik
pintu itu, masih ada lagi pintu tebal dari besi serta sistim
alarm yang peka terhadap kemungkinan masu knya garong. Dan
ruangan khazanah ini dijamin tahan api dan gempa. "Kami dapat
segera mengenali siapa yang menjadi nasabah secara langsung,
tmpa meminta kartu pengenalnya," kata petugas safe di loket The
Hongkong and Shanghai Banking Corporation di Jalan Hayam Wuruk
kepada TEMPO.
Di bank asing itu terdapat 2000 safe. "Semuanya sudah penuh, '
ujar Nieo Lolong, pejabat bank asing itu. Bahkan ada sekitar 300
orang menunggu untuk menjadi nasabah. "Tapi tipis kemungkinan
untuk bisa diterima, karena dari nasabah yang ada sekarang tidak
ada yang berhenti," tambahnya. Yang terdapat di Bangkok Bank di
Jalan MH Thamrin kabarnya juga sudah habis disewakan.
Sesudah Keno-15
Melihat animo masyarakat demikian besar--khususnya sesudah
Kenop-15 --maka Bank Ekspor Impor Indonesia memperluas usahanya
di bidang simpan menyimpan barang-barang berharga ini seperti
emas. Awal bulan ini ia mengcluarkan pengumuman lewat iklan,
terbuka kesempatan menyewa safe deposit buxes merek Chubb dan
Lipp yang dapat dipilih dari 14 ukuran dan tipe. Untuk ukuran
terkecil, misalnya 5 x 10 x 41 cm harga sewanya Rp 3000 per 6
bulan atau Rp 5000 setahun. Sedang tarip sewa ukuran 60 x 27 x
41 cm sebesar Rp 30.000 per 6 bulan atau Rp 50.000 per tahun.
Selain itu pihak nasabah juga dipungut uang jaminan kunci
sebesar Rp 20.000 yang jika berhenti sebagai penyewa
dikembalikan. Tambahan peti besi ini berjumlah sekitar 1300
buah. Masing-masing 1000 ditempatkan di cabang Eksim Fatahillah,
bekas Overseas Chinese Banking Corporation. Sisanya kurang lebih
300 buah di kantor cabang Wisma Metropolitan Jalan Sudirman.
Dengan begitu seluruh peti besi alias khazanah milik Bank Eksim
di Jakarta berjumlah 2500. Belum termasuk bekas NHM NV dulu
yang terdapat di cabang-cabangnya di Medan, Padang, Semarang
dan Surabaya. "Tapi yang di Wisma Metropolitan pun sudah hampir
penuh, tinggal di Fatahillah yang disewakan mulai bulan depan,"
kata Winarno, Kepala Biro Direksi Bank Eksim, Jakarta.
Meskipun Winarno dan Timbul Mulyono sehari-harinya mengelola
usaha jasa ini, keduanya tidak bisa leluasa memasuki ruangan
khazanah. "Hanya nasabah sendiri yang boleh masuk," kata Timbul.
Dan "yang tahu apa yang disimpannya adalah nasabah
bersangkutan. Meskipun begitu, mereka diharuskan mematuhi isi
pernyataan sebelum diterima menjadi nasabah. Untuk barang-barang
terlarang misalnya, heroin, bahan peledak dan benda cair yang
apat merusali tidak diperbolehkan di simpan di situ.
Zaman Dulu
Apakah rahasia nasabah dijamin? "Ya,." Dan Winarno menunjuk
pada Undang-Undang Pokok Perbankan 14 tahun 1967. "Hanya Menteri
Keuangan yang berwenang memerintahkan bank untuk memberikan
keterangan. Itu pun harus secara tertulis dengan alasan yang
kuat. Untuk keperluan pengusutan di pengadilan Menkeu dapat
memberikan izin atas permintaan Jaksa Agung atau Mahkamah Agung.
Tanpa izin Menkeu dan bila bank memberikan, maka bank
bersangkutan dapat ditindak secara kriminil," katanya. Menurut
dia, sebegitu jauh belum pernah ada aparat negara yang minta
supaya safe deposit boxes itu dibuka.
Sesungguhnya, jasa simpan menyimpan barang-barang berharga ini
bukan barang baru buat Indonesia. Sejak zaman Belanda dulu sudah
dikenal dengan memakai peti besi merek Lipp buatan Belanda yang
sekarang disewakan oleh Bani. Dagang Negara bekas Escompto
Bank. Juga yang terdapat di Bank Buml Daya bekas NHB dan
Factorij. Bahkan sebagian yang dipakai oleh Bank Eksim sekarang
ini juga berasal dari NHM NV zaman dulu itu.
Tapi sejak bank-bank asing menjadi milik RI jasa itu tetap ada
meskipun kurang populer. Dan kembali ramai lagi sejak 2 tahun
lalu ketika The Hongkong and Shanghai Banking Corporation pindah
kantor dari Jalan Gajah Mada ke tempatnya sekarang di Wisma
Hayam Wuruk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini