Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Dari Bandung sampai Bantul

Bbrp koperasi di indonesia yang maju, al: gabungan koperasi pegawai negeri (gkpn) ja-bar: koperasi simpan pinjam wanita indonesia (kspwi) bandung: koperasi peternak bandung selatan (kpbs) pangalengan, dll.(eb)

1 September 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERNYATA ada beberapa koperasi yang maju. Contohnya: Gabungan Koperasi Pegawai Negeri Jawa Barat, menurut ketuanya, menyerap sekitar 30% (80.000) pegawai negeri di Ja-Bar. Modal sekarang sudah Rp 3 milyar -- tersebar di seantero KPN kabupaten dan kotamadya Ja-Bar. Laba tiap tahun rata-rata Rp 75 juta GKPN kini punya pompa bensin, tempat pertemuan pertokoan, klinik untuk umum, apotik dan panti pijat tuna netra. "Bayangkan kalau sudah 100% masuk KPN semua," kata Said Halim, sang ketua, bangga. Satu-satunya koperasi wanita tertua di Indonesia ialah Koperasi Simpan Pinjarn Wanita Indonesia (KSPWI), berdiri 13 Juli 1931 di Bandung. Menurut Ny. Halimah Poerwana, 79 tahun, pimpinan koperasi ini, tahun 1965 sudah mempunyai anggota 2.032 orang, dengan kekayaan Rp 87,5 juta. Malang, waktu itu disabet pemotongan nilai uang, dan hampir saja bangkrut. Perlahan-lahan mereka bangun lagi. Pada 1978 tercatat kembali 900 anggota dan uang yang beredar tercatat Rp 95 juta. Menurut Ny. Halimah yang mendapat satya lencana dari almarhum Presiden Soekarno, juga Presiden Soeharto -- manfaat koperasi ini bisa dilihat dari banyaknya putera para anggota lulus sebaga sarjana. Dan tak sedikit ibu-ibu yang membangun rumahnya berkat kredit dari koperasi. "Untuk pendidikan saja tiap tahun kami sediakan Rp 4 juta," kata ibu dari 10 anak dan 72 cucu itu. Dan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS)? Berdiri 1969 di Pengalengan, Bandung, koperasi ini beranggotakan peternak sapi yang memilih - 5 ekor. Meliputi dua kecamatan, Pengalengan dan Pacet, KPBS kini beranggotakan 977 orang. Adapun jumlah sapi ternaknya ada 2 ribu ekor dari jenis keturunan Friesche Holtein -- sapi ternak Belanda. Produksinya sekitar 8.500 liter susu per hari. Sekitar 7 ribu liter disalurkan ke pabrik susu Ultra Jaya dan Friesche Vlag. Sekitar seribu liter ke agen-agen --ngecer di Bandung. Sisanya, 500 liter, langsung ke konsumen. Semula koperasi ini prihatin dengall hanyaknya susu yang rusak akibat terlambat pengirimannya. "Kalau sudah rusak, ya, dibuang saja. Paling-paling diberikan kepada ikan-ikan di kolam," kata Engkun Maskun, 36 tahun, Wakil Ketua KPBS. Memang cukup besar kerusakan itu: tercatat 200 - 250 ribu liter per tahun. Sekarang koperasi telah memiliki Mtlk Treatment, alat pencegah susu menjadi rusak dan tahan sampai 4 - 5 hari. Modal pendirian MT tersebut dari PT Ultra Jaya, Rp 400 juta. Koperasi akan mengangsurnya selama 3 - 5 tahun, dengan memotong Rp 25 dari tiap liter susu. Ada sebuah KUD di Bantul, Yogyakarta, yang maju: KUD Tani Bhakti Sewon. Pernah dikunjungi Presiden tahun 1973, juga Pangeran Philips dari Inggeris. Berdiri sebagai BUUD, 1971, kegiatannya meliputi unit penggilingan padi, unit pangan, unit sarana produksi pertanian, unit kredit candak kulak, unit kerajinan, unit pemasara 9 bahan pokok, unit traktor tangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus