TERNYATA ada beberapa koperasi yang maju. Contohnya: Gabungan
Koperasi Pegawai Negeri Jawa Barat, menurut ketuanya, menyerap
sekitar 30% (80.000) pegawai negeri di Ja-Bar. Modal sekarang
sudah Rp 3 milyar -- tersebar di seantero KPN kabupaten dan
kotamadya Ja-Bar. Laba tiap tahun rata-rata Rp 75 juta GKPN kini
punya pompa bensin, tempat pertemuan pertokoan, klinik untuk
umum, apotik dan panti pijat tuna netra. "Bayangkan kalau sudah
100% masuk KPN semua," kata Said Halim, sang ketua, bangga.
Satu-satunya koperasi wanita tertua di Indonesia ialah Koperasi
Simpan Pinjarn Wanita Indonesia (KSPWI), berdiri 13 Juli 1931 di
Bandung. Menurut Ny. Halimah Poerwana, 79 tahun, pimpinan
koperasi ini, tahun 1965 sudah mempunyai anggota 2.032 orang,
dengan kekayaan Rp 87,5 juta. Malang, waktu itu disabet
pemotongan nilai uang, dan hampir saja bangkrut. Perlahan-lahan
mereka bangun lagi. Pada 1978 tercatat kembali 900 anggota dan
uang yang beredar tercatat Rp 95 juta. Menurut Ny. Halimah yang
mendapat satya lencana dari almarhum Presiden Soekarno, juga
Presiden Soeharto -- manfaat koperasi ini bisa dilihat dari
banyaknya putera para anggota lulus sebaga sarjana. Dan tak
sedikit ibu-ibu yang membangun rumahnya berkat kredit dari
koperasi. "Untuk pendidikan saja tiap tahun kami sediakan Rp 4
juta," kata ibu dari 10 anak dan 72 cucu itu.
Dan Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS)? Berdiri 1969 di
Pengalengan, Bandung, koperasi ini beranggotakan peternak sapi
yang memilih - 5 ekor. Meliputi dua kecamatan, Pengalengan dan
Pacet, KPBS kini beranggotakan 977 orang.
Adapun jumlah sapi ternaknya ada 2 ribu ekor dari jenis
keturunan Friesche Holtein -- sapi ternak Belanda. Produksinya
sekitar 8.500 liter susu per hari. Sekitar 7 ribu liter
disalurkan ke pabrik susu Ultra Jaya dan Friesche Vlag. Sekitar
seribu liter ke agen-agen --ngecer di Bandung. Sisanya, 500
liter, langsung ke konsumen.
Semula koperasi ini prihatin dengall hanyaknya susu yang rusak
akibat terlambat pengirimannya. "Kalau sudah rusak, ya, dibuang
saja. Paling-paling diberikan kepada ikan-ikan di kolam," kata
Engkun Maskun, 36 tahun, Wakil Ketua KPBS. Memang cukup besar
kerusakan itu: tercatat 200 - 250 ribu liter per tahun.
Sekarang koperasi telah memiliki Mtlk Treatment, alat pencegah
susu menjadi rusak dan tahan sampai 4 - 5 hari. Modal pendirian
MT tersebut dari PT Ultra Jaya, Rp 400 juta. Koperasi akan
mengangsurnya selama 3 - 5 tahun, dengan memotong Rp 25 dari
tiap liter susu.
Ada sebuah KUD di Bantul, Yogyakarta, yang maju: KUD Tani Bhakti
Sewon. Pernah dikunjungi Presiden tahun 1973, juga Pangeran
Philips dari Inggeris. Berdiri sebagai BUUD, 1971, kegiatannya
meliputi unit penggilingan padi, unit pangan, unit sarana
produksi pertanian, unit kredit candak kulak, unit kerajinan,
unit pemasara 9 bahan pokok, unit traktor tangan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini