BARU saja 5 bulan berdiri, Gapotrin (Gabungan Pengusaha Obat
Tradisionil) memberanikan diri untuk mengadakan pameran. Bukan
hanya satu atau dua minggu, tapi sampai 22 hari (5-27 Juni)
dilangsungkannya pameran itu di Blok IV Lantai I Proyek Senen,
Jakarta. Kenapa terlalu lama? "Ini sekaligus menyambut HUT
Jakarta ke-451," kata A. S. Hakim, ketua pelaksananya.
Tempatnya yang pakai AC cukup menyenangkan. Tapi mungkin karena
kurang publikasi sehari-hari sedikit saja pengunjungnya. "Bagi
kami, banyak atau sedikitnya pengunjung tak jadi soal. Sasaran
kami memang perusahaan jamu yang mengikuti pameran ini," kata
petugas stand First Machinery Trading Co. Perusahaan ini
memperkenalkan mesin pengolah jamu secara moderen. "Setidaknya,
kami ikut membantu menimbulkan kesan di kalangan konsumen bahwa
jamu tradisionil kini diolah bersih,"katanya lagi.
Memang produk yang diperkenalkan di situ bukanlah semacam jamu
gendongan yang diolah secara sederhana. Kelihatan Gapotrin ini
mempromosikan obat tradisionil dengan usaha ke arah industri.
Walaupun belum besar-besaran dan belum banyak jumlahnya, sudah
ada perusahaan jamu yang bergerak secara industri. Contoh: Jamu
Djago, Nyonya Meneer dan Air Mancur.
Dari pameran itu diketahui pula tentang akan munculnya pabrik
baru seperti yang akan dibangun oleh Mustika Ratu, kepunyaan Ny.
Mooryati Soedibyo, di Bogor. Suatu tanda bisnis jamu makin
menarik. Baru berdiri tahun lalu, stand Mustika Ratu yang
memamerkan ramu-ramuan untuk merawat kecantikan dan kesehatan,
paling banyak pengunjungnya.
Pemerintah sendiri ternyata ikut mendorong pemakaian obat
tradisionil, minimal di tingkat Puskesmas. Hal tersebut
ditegaskan lagi oleh dr. Herman Soesilo, yang mengepalai dinas
kesehatan DKI. Menteri Kesehatan dr. Soewardjono Soerjoningrat,
sekembali dari konperensi di Jenewa baru-baru ini, membawa kabar
baik, adanya kemungkinan ekspor bagi obat tradisionil.
Gapotrin sementara itu, kata pengurusnya, mempunyai program
jangka pendek dan panjang untuk mendorong bisnis obat
tradisionil. Tapi paling sulit rupanya ialah bagaimana terlebih
dulu meyakinkan orang tentang khasiatnya. Apalagi, seperti
terlihat di pameran itu, sudah demikian banyak ragam dan
mereknya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini