Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu karyawan Tokopedia bercerita apa yang dilakukannya usai diumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada Jumat lalu. Saat itu, pihak manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. berjanji akan mengirimkan surat elektronik atau email pengumuman PHK hanya kepada karyawan yang terkena efisiensi tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan sebelumnya menyatakan email akan dikirim dalam rentang waktu pukul 6 petang hingga 10 malam hari Jumat itu. "Jadi kami (karyawan) refresh terus email tuh buat cek sampai malam," tutur salah satu karyawan Tokopedia saat dihubungi Tempo pada Sabtu, 19 November 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia lalu memilih menunggu kabar itu di rumah sambil terus menerus berkomunikasi dengan timnya. Hatinya pilu ketika satu per satu rekan kerjanya memberi tahu bahwa mereka ikut terdampak PHK.
Ada yang mendapat e-mail pukul 7, ada juga yang nyaris pukul 10 malam. "Aku terus bantu nguatin dan ikhlas bareng-bareng."
Hingga akhirnya pukul 10 malam, ia mulai tenang karena tak ada email yang datang. Artinya dia lolos dari pemangkasan terhadap total 1.300 karyawan GoTo ini.
Anggota tim berkurang drastis
Meski begitu, ia kebingungan karena jumlah anggota timnya berkurang drastis. Apalagi karyawan kontrak dan tenaga magang telah dipastikan tidak akan diperpanjang masa kerjanya. Padahal sebelumnya, kontrak tenaga magang disebut bisa berlanjut maksimal satu tahun.
Ketika mengetahui satu per satu rekannya yang terkena PHK, ia mengaku terkejut. Pasalnya, pemangkasan dilakukan tidak hanya pada level junior, melainkan beberapa karyawan dengan jabatan yang tinggi.
Selain itu, pemangkasan karyawan juga terjadi di divisi teknologi, yang punya peran sangat signifikan dalam kegiatan kerja di Tokopedia. "Ini memang clueless, sih," ucapnya.
Namun saat berdiskusi dengan rekan-rekannya, ia memahami alasan perusahaan memutuskan hubungan kerja karena proyek kerja mereka tak sesuai dengan arah bisnis grup GoTo yang baru. Hingga saat ini, ia tak mengetahui secara pasti siapa saja atau berapa jumlah total karyawan Tokopedia yang terkena PHK.
Dari yang dia dengar, PHK dilakukan di seluruh divisi, termasuk pada karyawan asing di perusahaan grup GoTo. Dalam hal ini, ia menilai perusahaan sangat ketat dalam merahasiakan informasi soal PHK ini kepada karyawan-karyawannya.
Bahkan sebagian besar informasi soal siapa saja yang terdampak, lebih banyak ia ketahui dari akun Linkedln rekan-rekannya. "Kami tahu biasanya hanya dari teman atau dia update di LinkedIn," ujarnya.
Selanjutnya: Selama akhir pekan ini, ia merasa tak sanggup...
Selama akhir pekan ini, ia merasa tak sanggup membuka aplikasi Slack. Aplikasi itu biasa digunakan untuk berkomunikasi dengan seluruh rekan kerjanya.
Sebab, beredar kabar bahwa mulai Senin besok, seluruh akun Slack karyawan Tokopedia yang terdampak akan dinonaktifkan. Dengan begitu, mulai besok, akan semakin terang siapa saja rekan-rekannya yang dirumahkan.
Suasana sedih semakin menyelimuti ketika ia teringat sejumlah proyek yang pernah dilalui bersama timnya selama ia bekerja. Mengingat pengalaman itu membuatnya dan rekan-rekan tak hanya akrab secara profesional, namun juga secara personal.
Terlebih tak ada agenda perpisahan yang resmi setelah PHK massal ini terjadi. Pertemuan hanya dilakukan bersama tim dan bos C-level masing-masing divisi pada sore hari alias sebelum pengumuman resmi melalui email. Itu pun, ucap dia, hanya berlangsung satu jam.
Kompensasi Tokopedia
Dalam pertemuan sejam itu, ia menilai tak ada yang berkesan di agenda tersebut. Sebab, saat itu hanya dipaparkan penjelasan kantor mengenai langkah PHK ini dan kompensasi apa saja yang akan diberikan perusahaan.
"Nothing, sih. Karena kita tahu ya mereka ini basa-basi atau formalitas aja," ujarnya.
Selain berharap keuangan perseroan membaik usai pengurangan jumlah karyawan, ia berharap perusahaan juga dapat lebih stabil dan jeli dalam menjalankan strategi untuk bersaing dengan kompetitor. Sementara kepada rekan-rekan kerjanya yang terdampak PHK, ia berharap agar selalu sukses di mana pun mereka bekerja nantinya.
"Saya yakin kok yang terdampak layoff adalah orang-orang yang kompeten. Once Nakama (panggilan karyawan Tokopedia), always Nakama," tuturnya.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini