Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Kinerja keuangan emiten semen membaik pada semester pertama tahun ini.
Permintaan semen pada semester I naik 7,3 persen.
Penjualan properti yang meningkat 15-20 persen mendorong permintaan semen dan bahan bangunan.
JAKARTA -- Kinerja sejumlah produsen semen mulai pulih pada semester pertama 2021. Sejumlah emiten yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) membukukan kenaikan kinerja keuangan setelah babak belur pada tahun lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan kenaikan kinerja ditopang oleh ekspor semen ke sejumlah negara. "Sedangkan penjualan domestik disokong oleh pembangunan perumahan," kata dia, akhir pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Herditya, permintaan semen secara nasional pada semester I tahun ini naik 7,3 persen. Sepanjang semester pertama, kata dia, permintaan semen didominasi wilayah Jawa dan Sumatera. Proyek seperti Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta, kereta cepat Jakarta-Bandung, serta pembangunan jalan tol Trans-Sumatera menyokong pertumbuhan industri semen. "Namun pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) juga patut dicermati karena dapat mempengaruhi permintaan semen, terutama di wilayah Jawa,” ujar dia.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, mengatakan kinerja industri semen tak lepas dari sektor konstruksi. Pada saat ekonomi membaik, kata dia, sektor konstruksi mulai bergerak setelah tahun lalu banyak proyek yang tertahan, termasuk yang berasal dari belanja pemerintah. "Kenaikan permintaan semen juga terlihat dari indeks keyakinan konsumen," kata Tauhid.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG). sig.id
Sejak awal tahun, Bank Indonesia (BI) mencatatkan tren kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK). Pada Januari lalu, IKK mencapai 84,85 poin dan naik pada Juni menjadi 107,4 poin. Salah satu pendorong kenaikan IKK adalah pertumbuhan penjualan perumahan.
Pada semester pertama tahun ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatatkan laba Rp 794,12 miliar atau tumbuh 29,7 persen dibanding pada semester pertama 2020. Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso, mengatakan peningkatan laba ditopang oleh peningkatan volume penjualan serta pengelolaan utang. "Pengelolaan utang yang berkelanjutan mampu menurunkan biaya 27,7 persen,” kata dia. Semen Indonesia meraih pendapatan Rp 16,21 triliun saat itu.
Direktur dan Corporate Secretary PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), Antonius Marcos, mengatakan pertumbuhan volume penjualan pada pertengahan pertama tahun ini mencapai 11,3 persen. Pertumbuhan penjualan domestik sebesar 8,8 persen dan ekspor tumbuh 513,4 persen. "Pangsa pasar kami pada semester I sebesar 25,6 persen," kata Marcos.
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) meraih laba bersih Rp 2,65 miliar pada kuartal II lalu, naik dibanding periode yang sama tahun lalu saat perseroan merugi Rp 137,62 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), SMBR mencatatkan pendapatan Rp 763,63 miliar atau naik 13,66 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil Kementerian Perindustrian, Muhammad Khayam, mengatakan kinerja sektor industri pada triwulan II 2021 naik 6,91 persen, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 7,07 persen. “Industri semen menjadi salah satu sektor strategis karena menopang pembangunan infrastruktur,” ujar dia.
Khayam mengatakan produksi semen nasional pada Juni 2021 mencapai 30,5 juta ton. Adapun produksi clinker atau semen setengah jadi mencapai 27,3 juta ton. Total penjualan semen mencapai 35,7 juta ton. Sedangkan ekspor semen dan clinker sebesar 6,7 juta ton.
Khayam mengklaim perpanjangan pajak pertambahan nilai yang ditanggung pemerintah (PPN-DTP) mendorong penjualan properti meningkat 15-20 persen. Hal ini mendukung permintaan produk industri manufaktur, termasuk semen, keramik, dan bahan bangunan, yang mencapai 8,05 persen.
LARISSA HUDA
Kinerja Keuangan Produsen Semen Semester I.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo