Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Komdigi Prediksi Trafik Pengguna Internet Naik 20 Persen Selama Periode Mudik Lebaran 2025

Komdigi memprediksi trafik penggunaan internet akan meningkat drastis hingga 20 persen selama periode mudik Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025.

20 Maret 2025 | 12.46 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid resmi meluncurkan informasi mudik terintergrasi MudikPedia Lebaran 2025 di Kementerian Komdigi, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. TEMPO/Dede Leni Mardianti
Perbesar
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid resmi meluncurkan informasi mudik terintergrasi MudikPedia Lebaran 2025 di Kementerian Komdigi, Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025. TEMPO/Dede Leni Mardianti

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengatakan Komdigi telah berkoordinasi dengan operator seluler untuk memastikan jaringan internet lancar selama periode mudik Hari Raya Nyepi yang bersamaan dengan lebaran 2025. Dia memprediksi trafik penggunaan internet itu akan meningkat drastis hingga 20 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dibandingkan rata-rata pengguna harian pada masing-masing operator itu naiknya nanti bisa sampai 20 persen,” ujar Meutya dalam konferensi pers Posko Bersama Arus Mudik Hari Raya Idul Fitri 2025 di Kementerian Komdigi, Jakarta, Kamis, 20 Maret 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dia menuturkan, pemerintah dan operator seluler juga bersepakat akan meningkatkan kualitas internet sekaligus menyediakan tarif paket yang lebih murah hingga 50 persen dalam bentuk paket Ramadan-Lebaran. Paket itu, kata dia, akan berlaku mulai awal Maret hingga April nanti. “Penurunan tarif ini untuk mudik Lebaran dan juga Nyepi untuk para pelanggan pra dan juga pasca-bayar, dan berlaku kurang lebih satu bulan,” ujar dia. 

Selama periode itu, ia menyampaikan Komdigi membentuk satgas yang akan mendirikan posko di sejumlah titik. Dia merinci terdapat 35 unit pelaksana teknis yang akan memonitor spektrum frekuensi radio di seluruh Indonesia, dan 5 posko Angkutan Lebaran Terpadu. Lima posko ini tersebar di sejumlah titik yang diprediksi akan menjadi tempat paling padat, yakni Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Pelabuhan Merak, Rest Area KM 57, KM 62, Stasiun Gambir Jakarta dan Stasiun Tawang Semarang.

“Ini tidak lain tidak bukan untuk memastikan masyarakat mendapat kualitas layanan telekomunikasi yang optimal, menjaga keselamatan masyarakat dengan memastikan komunikasi transportasi yang menggunakan spektrum frekuensi radio tidak terganggu,” kata dia. 

Potensi Pergerakan Mudik Lebaran 2025

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memprediksi potensi pergerakan masyarakat selama Lebaran 2025 mencapai 146,48 juta jiwa atau 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Angka ini diperoleh dari hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan.

"Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta," kata Dudy dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 di Kementerian Perhubungan, Jumat, 14 Maret 2025, dikutip dari keterangan tertulis.

Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025. Dudy mengatakan pergerakan masyarakat di tanggal tersebut diperkirakan mencapai 31,49 juta orang. Dia memaparkan Jawa Barat menjadi kota peregrakan terbanyak dengan jumlah 30,9 juta orang atau mencakup 21,1 persen. Kemudian, ada Jawa Timur dengan potensi 26,4 juta orang atau 18 persen; Jawa Tengah sebanyak 23,3 juta orang atau 15,9 persen; Banten sebanyk 7,9 juta orang atau 5,4 persen; serta Jakarta sebanyak 6,7 juta orang atau 4,6 persen.

Sementara itu, Jawa Tengah menjadi daerah tujuan perjalanan terbanyak, yakni mencapai 36,6 juta orang atau 25 persen. Setelah itu, ada Jawa Timur dengan 27,4 juta orang atau 18,7 persen; Jawa Barat sebanyak 22,1 juta orang atau 15,1 persen; Yogyakarta sebanyak 9,4 juta orang atau 6,4 persen; dan Sumatera Utara sebanyak 6,2 juta orang atau 4,2 persen.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus