Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Koneksi CIA Di Antara Rekan

Pemimpin redaksi Agency France Presse, Jacques Bonpierre bunuh diri lantaran majalah militan barricades mengungkapkan peranan rangkapnya sebagai agen CIA. CIA & wartawan saling menukar informasi.

15 Agustus 1981 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JACQUES Bonpierre akhirnya melompat dari atas menara Eiffel, Paris. Pemimpin Redaksi Agence France Presse itu nekad bunuh diri sesudah majalah militan Barricades, AS, mengungkapkan peranan rangkapnya. Dia ternyata juga agen CIA (Central Intelligence Agency, dinas intelijen AS), yang telah lama dibina. Memperkuat buktinya, Barricades juga memasang foto pertemuan Bonpierre dengan Wittingham, Chief Station CIA di Paris, di suatu tempat. Cerita CIA memperalat wartawan tersebut dipaparkan Arnaud de Borchgrave, seorang redaktur Newsweek, dan Robert Moss dari majalah Economist hanya dalam buku The Spike -- suatu novel fiksi. Tapi CIA memang benar dalam kegiatannya sehari-hari memanfaatkan wartawan. Koran Daily News (New York), misalnya, mengemukakan awal Agustus ini bahwa wartawan diwajibkan memberikan informasi pada dinas intelijen AS sekembalinya dari tugas luar negeri. Karena pihak CIA menghidupkan lagi kebiasaannya dulu memberikan latar belakang informasi suatu negara sebelum wartawan berkunjung ke sana. Kerjasama kembali CIA dengan pihak pers, demikian Daily News mengutip suatu sumber, hanya akan diterapkan dalam "situasi yang khusus". Hal tersebut diduga akan membuka lagi perselisihan antara kedua pihak selama delapan tahun, sejak sejumlah reporter didakwa atau dicurigai beroperasi sebagai agen CIA. Peranan rangkap reporter tersebut menggemparkan pertama kali tahun 1973. Ketika itu Direktur CIA William Colby mengungkapkan bahwa dinasnya mempekerjakan sekitar 40 wartawan secara full-time dan part-time. Wartawan Carl Bernstein, yang menulis di majalah Rolling Stone (20 Oktober 1977) bahkan menuduh sekitar 400 wartawan Amerika bekerja secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan CIA selama 25 tahun. Perangkapan tugas sejumlah wartawan itu, menurut Bernstein, ternyata juga disetujui boss mereka. Sebagian besar dari wartawan tadi kemudian memutuskan hubungan, tapi sampai 1976, katanya, masih ada sekitar 50 wartawan yang tetap punya persetujuan rahasia dengan "Perusahaan itu". Namun sejumlah redaktur di lingkungan penerbitan Time Inc, New York Times dan Miami Herald, misalnya, menyanggah dakwaan Bernstein. Delapan bulan sebelum artikel Stone muncul, CIA konon mengadakan pembersihan. Mengikuti garis kebijaksanaan baru, dinas itu mengumumkan ia "tidak akan membayar maupun mengontrak seara full-time atau part-time koresponden yang dipekerjakan kantor berita, koran, terbitan berkala, radio, jaringan televisi maupun radio Amerika Serikat." Sulit Terungkap Tujuh minggu sesudah artikel Bernstein terbit, Admiral Stansfield Turner, Direktur CIA ketika itu, memperjelas arah kebijaksanaan tadi. Menurut dia, dinasnya masih akan membina hubungan dengan stringer (wartawan yang berstatus bebas atau pembantu tetap untuk organisasi pemberitaan) -- yang tidak disebut dalam pengumuman kebijaksanaan baru tadi. Dia juga, katanya, akan "melanjutkan hubungan tanpa bayaran" dengan wartawan "yang secara sukarela memelihara kontak" dengan CIA. Sekalipun demikian, sesudah tulisan sernstein tersebut, William Colby harus memberikan keterangan di depan Oversight Subcommittee of the House Intelligence Committee. Di akhir hearing, Colby menyatakan ia tidak ingin melihat lembaga legislatif itu mencegah dinas intelijen berhubungan dengan wartawan. Ia memohon agar kerjasama semacam itu tidak diusik. "Kalian (para anggota Senat dan DPR) menyuruh agar dinas intelijen kita berfungsi melindungi negeri kita. Di wilayah musuh, perwira intelijen jelas tidak akan efektif jika mereka mengenakan tanda CIA di pita topi, tambahnya. Dengan memberikan peranan rangkap pada wartawan, lanjut Colby, maka peranan agen CIA akan sulit terungkap. Sejumlah wartawan, yang menolak disebut namanya, kepada sub-komite itu mengatakan tidaklah patut seorang wartawan Amerika berperanan juga sebagai satuan intelijen. Tapi mereka menolak setiap usaha membatasi kontak dengan agen intelijen sebagai sumber berita. Dan diam-diam pula, CIA secara tetetap memberikan briefing pada wartawan yang memerukan informasi sampai Mei lalu. Kini secara terbuka kebijaksanaan itu diteruskan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus