Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung menargetkan menertibkan kabel fiber optik dengan menurunkannya ke bawah tanah atau ducting, dalam tiga tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Tahun pertama dijalankan dari Juni 2024 - Juni 2025. Ada 58 ruas jalan yang akan diprioritaskan pada tahun pertama,” kata Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono dalam keterangannya, Selasa, 6 Februari 20234.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk menertibkan kabel fiber optik. Peresmian kerja sama tersebut dilakukan di Kiara Artha Park, Bandung, pada hari ini, Selasa , 6 Februari 2024.
Pada tahun pertama penertiban ditargetkan menjangkau 58 ruas jalan dengan jaringan kabel fiber optik yang akan dipindahkan ke bawah tanah sepanjang 94.292 meter, atau setara 94 kilometer. Prioritas jalan yang di pilih di tahap pertama tersebut berada di area perkotaan. Di tahun selanjutnya baru melebar menyisir jalan-jalan lainnya.
Bambang mengatakan pemerintah Kota Bandung sudah memulai dengan menurunkan kabel fiber optik di Jalan Ir Haji Juanda dan Jalan RE Martadinata serta sejumlah jalan lainnya. Untuk selanjutnya pemerintah Kota Bandung memilih untuk menggandenga PT Bandung Infra Investasma (BII) dan PT Jaringan Pintar Bersama (JBB) untuk perluasan penertiban jaringan kabel optik.
“Tidak mungkin pemerintah bisa menyelesaikan semuanya. Sehingga kami menugaskan kepada PT BII untuk bisa menurunkan dengan skemanya tentu B2B, tidak menggunakan anggaran pemerintah daerah yang akhirnya menggandenglah PT Jaringan Pintar Bersama,” kata dia.
Total investasi kerja sama tersebut menembus Rp 313 miliar untuk menjangkau jaringan kabel optip sepanjang 247 kilometer. Pemerintah Kota Bandung menjanjikan akan memberikan dukungan penuh dalam hal perizinan dan komunikasi sosial dalam rangka penertiban jaringan kabel optik udara.
Ia mengatakan saat ini penertiban jaringan kabel udara baru menyasar kabel fiber optik. Namun, tidak menutup kemungkinan jaringan kabel listrik milik PT PLN juga akan dirapikan.
“Mungkin next step kita akan berbicara juga dengan pihak PLN. Intinya ducting ini betul-betul bisa dimanfaatkan oleh semua pihak yang memang mempunyai kepentingan untuk kabel udara di Kota Bandung,” kata dia.
Direktur Utama PT Bandung Infra Investama Asep Wawan Dharmawan mengatakan, penataan jaringan kabel fiber optik di Kota Bandung sudah dicanangkan sejak tahun 2013. Tujuan penertiban tersebut untuk kenyamanan dan estetika kota.
“Lalu, aspek pengelolaan bersama ducting dan perangkat keras lainnya juga untuk meningkatkan efisiensi tax belanja modal,” kata Asep, dalam keterangannya, Selasa, 6 Februari 2024.
Sementara Direktur Utama PT Jaringan Pintar Bersama Datuk Mohamad Sabir mengatakan Kota Bandung saat ini menghadapi masalah jaringan telekomunikasi udara yang memerlukan pembenahan agar tampilan kota menjadi lebih estetik, aman dan nyaman. “Kita akan bersama-sama menyelesaikan proyek ini hingga tuntas dalam 3 tahun ke depan,” kata dia, dalam keterangannya, Selasa, 6 Februari 2024.