Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

KRL Angkut Maksimal 70 Penumpang per Rangkaian Kereta

Jika dalam kondisi normal KRL bisa mengangkut 200 penumpang, di masa pandemi Corona dibatasi menjadi maksimal 70 orang dalam satu kereta.

21 Mei 2020 | 12.24 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan jumlah penumpang kereta rel listrik atau KRL kini dibatasi 60-70 orang dalam satu kereta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Dalam kondisi biasa bisa menampung 200 penumpang,” kata Didiek dalam konferensi pers di akun YouTube BNPB, Kamis, 21 Mei 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Didiek mengatakan, total penumpang KRL rata-rata dalam 1 hari pun jauh berkurang. Jika dalam kondisi normal KRL mengangkut hingga 1 juta penumpang per hari, saat penerapan pembatasan transportasi hanya 180-200 ribu penumpang.

Dalam mencegah penularan virus Corona atau Covid-19, Didiek mengatakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menerapkan protokol kesehatan. Misalnya, penumpang yang masuk stasiun harus pakai masker dan cek temperatur.

Jika suhunya di atas 38 derajat, penumpang kereta akan dibawa ke ruang isolasi yang ada di stasiun. Selain itu, di dalam KRL juga diterapkan jaga jarak fisik dengan adanya gambar kotak-kotak untuk tempat penumpang yang berdiri. “Kalau ada kelebihan penumpang, petugas kami akan atur,” katanya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus