Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) resmi terintegrasi dengan PT Semen Indonesia Group atau SIG. Perpaduan tersebut diyakini mampu membawa SMBR dan SIG semakin Berjaya di pasar Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini saja SMBR mencatatkan peningkatan pendapatan naik 9% yoy, dilanjutkan dengan laba bersih Perseroan naik 160% sampai dengan Q3 2022 dibandingkan Q3 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Diharapkan adanya perpaduan tersebut (SMBR dan SIG), kinerja perusahaan makin membaik. Direktur Utama SMBR Daconi Khotob melihat adanya value creation yang didapatkan melalui integrasi dengan SIG. Kedekatan perseroan dengan wilayah pasar ini akan menciptakan efisiensi.
“Sehingga kami siap bersama-sama dengan SIG untuk mencapai target mendatang,” ujarnya, Sabtu, 31 Desember 2022. Daerah yang berada di kawasan Sumbagsel meliputi provinsi Sumsel, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung.
Daconi memastikan integrasi ini juga menciptakan efisiensi pada sistem procurement di industri semen. Pasalnya, peralatan yang dipakai untuk kebanyakan pabrik semen menyerupai satu sama lain. Sehingga dengan adanya penyatuan dalam sistem order akan memberikan posisi tawar yang lebih baik secara grup.
Dari sisi produksi, SMBR dan SIG dapat melakukan benchmark untuk pengoptimalan bahan klinker yang lebih sedikit dan efektif. Hal ini juga membawa dampak positif untuk kedua belah pihak. Volume produksi semen dapat meningkat dengan tetap menerapkan efisiensi.
Dalam keterangannya pula, disebutkan integrasi antara SMBR dan SIG membawa dampak positif bagi keduanya. Langkah besar ini memperkuat posisi BUMN Sub Klaster Semen untuk menghadapi pasar yang kompetitif. Kekuatan SMBR di pasar Sumbagsel menjadi potensi yang sangat besar untuk memantapkan penguasaan pasar domestik terbesar kedua di wilayah Sumatera.
“Selain itu potensi penciptaan nilai atau value creation di bidang pengembangan SDM tentunya juga akan mendongkrak pertumbuhankinerja SMBR dan group,” imbuhnya.
SMBR mencatatkan peningkatan pendapatan naik 9% yoy, dilanjutkan dengan laba bersih Perseroan naik160% pada sampai dengan Q3 2022dibandingkan Q3 2021. Ini membuktikan jika SMBR masih menunjukkan kinerja positifnya di tahun 2022, ditengah kondisi industri semen masih dibarengi dengan kenaikan batu bara serta kenaikan biaya logistik yang memiliki dampak peningkatan biaya operasi perusahaan.
Perseroan optimistis dapat menutup tahun 2022 dengan kinerja yang positif. Hal ini tidak lepas dari kerja sama dan kerja keras seluruh jajaran manajemen dan karyawan yang melakukan usaha terbaik.
Berita menggembirakan lainnya pada tahun 2022, SMBR menerima Anugerah Keterbukaan Informasi Publik yang diselenggarakan oleh Komisi Informasi Pusat, dimana SMBR telah mendapatkan hasil sebagai perusahaan dengan kategori“Informatif”. Hal inimerupakan capaian yang luar biasa dengan penghargaan tertinggi Informatif bersama 19 BUMN lainnya dalam penilaian Monev Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2022.
“Transformasi perusahaan perlu dilakukan. Kami optimistis di tahun 2023 akan mampu mencapai target yang melebihi target tahun ini dengan kerja sama dan kerja cerdas dari manajemen dan karyawan. Bersama dengan SIG, SMBR siap bertindak beda dan melebihi jangkauan,” kata dia.
Penandatanganan aktainbreng pada Senin (19/12) antara Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama SIG, Donny Arsal, SMBR telahresmi bergabung dengan Semen Indonesia Group.
Baca Juga: Pendapatan Semen Baturaja Tumbuh Kala Permintaan Turun, Dirut Yakin Target Tahun Ini Tercapai
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.