Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Maskapai penerbangan Qatar Airways mengumumkan rencana untuk memangkas gaji para pilotnya. Selain memotong gaji pilot, sejumlah regulasi penghematan pengeluaran juga akan diterapkan perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut perusahaan menyesuaikan diri terhadap krisis akibat pandemi Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Bloomberg, gaji pilot dengan pangkat standar bakal dipangkas 25 persen. "Adapun gaji para awak kabin pemula bakal menerima kebijakan pemotongan gaji sebesar 15 persen," seperti dikutip dari Bloomberg, Senin, 15 Juni 2020.
Surat edaran soal detail pemotongan itu sudah disebarkan perusahaan kepada setiap karyawan secara bertahap sejak akhir pekan lalu. Surat ditandatangani langsung oleh CEO Qatar Arways Jassim Al-Haroon.
Penyesuaian gaji ini adalah kali kedua dilakukan oleh Qatar Arways. Pada Mei 2020 lalu, mereka juga telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perumahan terhadap 20 persen karyawan dari berbagai posisi.
Dengan asumsi bahwa karyawan perusahaan berjumlah lebih dari 46.000 orang, maka jumlah korban PHK dan perumahan Qatar Arways ditaksir menyentuh angka 9.200 pekerja.
Tak cuma pilot dan awak kabin, di dalamnya juga termasuk calon pilot (kadet), staf bandara, dan karyawan kontrak. Hingga artikel ini rilis, pihak Qatar Arways belum bersedia memberi konfirmasi terbaru soal pos apa saja yang terkena kebijakan pemangkasan karyawan selain yang sudah disebut di atas.
Mengacu data Johns Hopkins University, per Senin, 15 Juni 2020, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi 79.602 penduduk Qatar. Kendati infeksi tergolong tinggi, jumlah korban sembuh di negara ini sudah menyentuh angka 56.898.
Tingkat kematian akibat virus Qorona di Qatar juga relatif rendah. Sejauh ini baru ada 73 orang korban meninggal dan 3 di antaranya baru dikonfirmasi dalam kurun 24 jam terakhir.
BISNIS