Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Lemahnya Pemahaman SPI di BPK berpotensi Rugikan Keuangan Negara Rp 235,9 Triliun

Saat menjalani tes kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di Komisi XI DPR, Yenny Sucipto sebut perlu ada penguatan komitmen anggota terhadap SPI

4 September 2024 | 18.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Suasana uji kelayakan dan kepatutan Calon Anggota BPK oleh Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 3 September 2024. Rapat tersebut membahas rencana kerja dan anggaran Kementeri tahun 2025, pelaksanaan realisasi anggaran dan investasi sampai Triwulan II tahun anggaran 2024, dan rencana Investasi tahun 2025-2029. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Eks Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA), Yenny Sucipto, mengatakan lemahnya pemahaman tentang Sistem Pengendalian Internal di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) berpotensi merugikan keuangan negara sebesar Rp 235,9 triliun. Saat menjalani tes kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di Komisi XI DPR, Yenny menyebut perlu ada penguatan komitmen anggota terhadap SPI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Temuan ini menunjukkan SPI di sektor publik masih jauh dari ideal dan membutuhkan upaya serius untuk diperkuat,” kata Yenny di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu, 4 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yenny mengatakan masalah itu juga meliputi kurangnya pemahaman anggota tentang SPI, komitmen pimpinan, bisnis yang tidak terdokumentasi dengan baik, pengawasan internal yang tak memadai, dan lemahnya sistem pengendalian akuntansi dan pelaporan. Sementara itu, Yenny menyebut BPK juga baru menyampaikan hanya bisa menyelamatkan anggara kepada DPR sebesar Rp 21,8 triliun. “Secara mandat di dalam konstitusi BPK ini tugasnya cukup berat, menjaga akuntabilitas dan transparansi pengelolaan negara,” kata dia.

Oleh karena itu, Yenny menyebut langkah penguatan itu bisa dilakukan dengan cara memeriksa secara komprehensif dan berkelanjutan terhadap SPI, merekomendasikan perbaikan SPI kepada entitas yang diperiksa, dan membangun kolaborasi dengan pihak terkait. “Penguatan memeriksa yang komprehensif dan berkelanjutan terhadap SPI itu sendiri dan meningkatkan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya SPI,” kata Yenny.  

Uji kelayakan dan kepatutan calon anggota BPK di DPR telah berlangsung sejak 2-4 September hari ini. Dalam pelaksanaannya, uji kelayakan ini digelar di tiga tempat di Gedung Nusantara I, yaitu ruang rapat Badan Akuntansi Keuangan Negara (BAKN), Pansus C, dan Komisi XI DPR. 

 

Adil Al Hasan

Adil Al Hasan

Bergabung dengan Tempo sejak 2023 dan sehari-hari meliput isu ekonomi. Fellow beberapa program termasuk Jurnalisme Data AJI Indonesia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus