Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan maskapai penerbangan Lion Air Group akan mempersiapkan 55 ribu kursi tambahan, atau setara dengan 10-15 persen dari total kapasitas reguler maskapai, selama periode Lebaran 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama Lion Air Group Edward Sirait mengatakan jumlah pasti dari nominal tersebut sedang dipersiapkan oleh internal dan Kementerian Perhubungan selaku regulator.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pengajuan kursi tambahan sedang digodok pembagian slotnya di Kemenhub. Selain itu, rute mana saja yang butuh tambahan, ini masih dibahas oleh berbagai pihak," tutur Edward, Minggu, 20 Mei 2018.
Edward menambahkan, penentuan rute yang akan dijadikan sasaran alokasi kursi tambahan akan bergantung pada kebutuhan masyarakat dan jam operasional bandara tujuan. Pihak operator bandara juga akan dilibatkan dalam penentuan rute tersebut.
Namun pihaknya akan mengutamakan kebutuhan masyarakat. Terlebih, permintaan penerbangan untuk rute intra Jawa diperkirakan cukup besar saat libur Lebaran, kendati penambahan kursi juga dilakukan untuk sejumlah rute internasional.
Edward menuturkan jumlah kursi tambahan yang dipersiapkan pada musim Lebaran tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu. Terlebih, jumlah kursi yang termanfaatkan dari tambahan yang telah dialokasikan hanya sekitar 15 ribu kursi.
Meski demikian, Edward berpendapat musim libur Lebaran 2018 bisa meningkatkan jumlah kursi tambahan yang terpakai karena berdekatan dengan liburan sekolah. Diperkirakan akan terjadi perubahan pola penerbangan masyarakat. "Kalau itu yang terjadi, kemungkinan akan terjadi pertumbuhan. Prediksi saya bisa capai 20 ribu seat," ucap Edward.