Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

LRT Jabodebek Dapat Subsidi Hampir Rp 120 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa?

Kemenhub dan PT KAI menandatangani perjanjian PSO LRT Jabodebek senilai hampir Rp 120 miliar pada tahun 2023.

8 Desember 2023 | 05.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) melintas di jembatan rel lengkung (longspan) LRT Kuningan, Jakarta, Kamis, 3 Agustus 2023. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI menandatangani perjanjian kewajiban pelayanan publik (PSO) LRT Jabodebek senilai hampir Rp 120 miliar pada tahun 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penandatanganan kontrak subsidi penyelenggaraan LRT terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi tahun 2023 itu dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal dan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo. Adapun kontrak itu diteken  di Stasiun LRT Jabodebek Halim, Jakarta, Kamis, 7 Desember 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal menjelaskan, hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah mendorong mobilitas masyarakat dari kendaraan pribadi bergeser ke transportasi massal guna menekan angka kemacetan.

Salah satu cara pemerintah mendorong pergeseran perubahan moda transportasi ini, kata Risal, pemerintah telah memberikan beragam insentif untuk menarik minat masyarakat seperti pada LRT Jabodebek.

"Khusus untuk LRT Jabodebek saja, kami menganggarkan dana kewajiban pelayanan publik (public service pbligation/PSO) sebesar Rp 119.793.951.000 (hampir Rp120 miliar) pada 2023,” tutur Risal.

PSO ini, kata dia, juga merupakan wujud nyata kehadiran pemerintah bagi masyarakat melalui layanan kereta api yang terjangkau.

Sementara itu, Didiek menyatakan bahwa KAI juga berkomitmen melaksanakan penugasan PSO ini dengan sebaik-baiknya. "Kami siap melaksanakan amanah yang diberikan Kementerian Perhubungan dalam hal ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian, sesuai kontrak untuk LRT Jabodebek," katanya.

KAI jugabakal terus meningkatkan pelayanan sarana, fasilitas, dan pelayanan lainnya dengan berkoordinasi serta berkolaborasi bersama pihak-pihak terkait. 

"KAI akan terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dengan menghadirkan transportasi umum yang saling terintegrasi sehingga masyarakat dapat bertransportasi menggunakan angkutan massal dengan nyaman," kata Didiek.

Adapuns saat ini masih berlaku tarif promo LRT Jabodebek. Tarif tersebut minimal Rp 3.000 dan maksimal Rp 10 ribu yang berlaku setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari libur nasional. Pemberlakuan tarif promo ini mulai 22 Oktober 2023 dan berlaku untuk semua jenis pembayaran, baik itu kartu uang elektronik perbankan, kartu uang elektronik transportasi, maupun dompet digital.

Berikut adalah rincian tarif LRT Jabodebek:

- Hari Kerja Senin s.d Jumat (pada jam sibuk)

06.00 s.d 08.59 WIB

16.00 s.d 18.59 WIB

Besaran tarif minimal: Rp 3.000 (1 KM Pertama)

- Hari Kerja Senin s.d Jumat (luar jam kerja sibuk)

Awal jam operasi 05.59 WIB dan 09.00 s.d 15.59 WIB

19.00 s.d akhir jam operasi

Besaran tarif minimal: Rp 3.000 (1 KM Pertama).

- Hari Sabtu, Minggu, dan Libur Nasional

Sepanjang jam operasi

Besaran tarif minimal: Rp 3.000 (1 KM Pertama).

 

ANTARA | MOH KHORY ALFARIZI

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus