Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

LRT Jabodebek Disorot Buntut 15 Trainset Masuk Bengkel, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Pembatalan sejumlah perjalanan LRT Jabodebek mengakibatkan headway atau jarak kedatangan antar kereta menjadi lebih panjang.

26 Oktober 2023 | 14.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kendaraan bermotor melintas di jalan yang dilintasi LRT Jabodebek kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa 26 September 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) DKI mengungkapkan terdapat usulan untuk menerapkan aturan ganjil genap di jalan yang dilintasi LRT Jabodebek. TEMPO/Subekti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (Menteri BUMN) Arya Sinulingga menanggapi soal kritik terhadap PT Industri Kereta Api (Perseo) atau PT INKA buntut 15 rangkaian kereta (trainset) LRT Jabodebek yang masuk bengkel untuk perawatan. Hal itu berdampak pada layanan operasional kereta layang itu yang berkurang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Arya, pemerintah harus memberikan kesempatan kepada produk lokal. “Sesuai arahan Pak Presiden (Presiden Joko Widodo alias Jokowi),” ujar dia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Kamis, 26 Oktober 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Karena jika tidak fokus pada produk lokal, sampai kapan pun industri di Indonesia tidak akan maju. Sehingga, kata Arya, masyarakat harus menerima kondisinya. Namun keluhan masyarakat tetap akan diterima untuk selanjutnya dilakukan evaluasi demi perbaikan. 

“Ada evaluasi untuk perbaikan. Tapi tolong ini sama-sama kita sikapi inilah langkah kita supaya industri lokal kita bisa berkembang. INKA pasti dievaluasi, tapi untuk perbaikan,” tutur Arya.

Dia pun menuturkan Indonesia jangan terus-terusan membeli trainset dari luar negeri, jadi harus memberikan kesempatan kepada PT INKA. Perseroan, Arya berujar, sudah berupaya menghadirkan trainset yang nyaman tapi tentu diperlukan perbaikan-perbaikan.

“Sudah hebat lho kita punya LRT yang nggak ada pilotnya itu,” ucap Arya. “Pasti dong (didorong untuk perbaikan), supaya mereka cepat evaluasi itu, perbaikan-perbaikan, pastilah.”

Selanjutnya: Keluhan penumpang LRT Jabodebek

Sebelumnya, penumpang LRT Jabodebek bernama Yunita Amalia, menceritakan pengalamannya naik kereta ringan tersebut setelah 15 rangkaian kereta (trainset) masuk ke depo untuk perawatan. Wanita yang kerap disapa Ita enggan mengeluhkan biaya lebih besar yang harus dikeluarkan untuk naik LRT lebih besar ketimbang kereta rel listrik (KRL), tapi waktu tunggunya lebih lama.

“Sayang banget gue spending untuk LRT,” ujar Ita kepada Tempo pada Senin malam, 23 Oktober 2023.

Perempuan 29 tahun itu terakhir naik LRT Jabodebek pada Kamis, 19 Oktober 2023—sehari setelah manajemen LRT Jabodebek mengumumkan pembatan 28 perjalanan karena 15 trainset masuk bengkel untuk perawatan. Karena ada perawatan itu, Ita harus berjaga-jaga dan berangkat kerja 30 menit lebih pagi sekitar pukul 07.00 WIB, karena khawatir harus lama menunggu keretanya.

Namun, kata Ita, hal itu tak cukup. Sebab, dengan masuk 15 trainset ke bengkel, layanan operasional LRT langsung terdampak. Yang biasanya cukup banyak yang naik dari Stasiun Jatibening Baru, belakangan agak sepi. Namun saat pulang kerja, pada sore hari, di Stasiun Dukuh Atas, cukup padat.

“Mungkin kalau berangkat, orang-orang naik. Pas pulang, baru deh naik LRT. Intinya yang gue rasain terakhir itu padet banget pulang ke Bekasi,” ucap Ita. “Keretanya juga tujuannya ke Stasiun Harjamukti melulu.”

Ita yang bekerja sebagai pegawai swasta di salah satu perusahaan di Jakarta selatan itu juga bingung dengan kondisi layanan LRT Jabodebek saat ini. Di satu sisi, moda transportasi itu paling dekat dengan rumahnya, tapi di sisi lain keretanya sedang mengalami masalah.

Sedangkan opsi menggunakan kendaraan pribadi seperti sepeda motor, menurut Ita, cukup melelahkan dan masih harus menghadapi kemacetan. Sedangkan untuk naik KRL, perlu ada tambahan biaya untuk naik ojek menuju ke stasiun terdekatnya yang jaraknya sekitar 7 kilometer. Artinya, tidak ada moda transportasi lain yang seefisien LRT.

“Maunya tetep LRT, tapi kesel kalau jadwalnya begini. Pengumuman perawatan juga dadakan,” ucapnya.

Saat ini tarif LRT Jabodebek pada Senin - Jumat berlaku minimal Rp 3.000 dan tarif maksimal Rp 20 ribu. Sementara, untuk akhir pekan dan hari libur nasional tarif yang berlaku adalah minimal Rp 3.000 dan maksimal Rp 10.000.

Selanjutnya: Penjelasan LRT Jabodebek

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan pembatalan sejumlah perjalanan LRT Jabodebek mengakibatkan headway atau jarak kedatangan antar kereta menjadi lebih panjang. Dia menjelaskan, perawatan itu dilakukan untuk memastikan perjalanan LRT Jabodebek aman dan nyaman.

“Pada masa perawatan ini sejumlah sarana kereta diharuskan tidak dapat dioperasikan, hingga perawatan selesai dilaksanakan,” ujar dia lewat keterangan tertulis dikutip Kamis, 19 Oktober 2023.

Beberapa perawatan yang dilakukan antara lain, 13 trainset harus melakukan bubut roda untuk memastikan kondisi roda sesuai dengan apa yang menjadi syarat perjalanan LRT Jabodebek. Sedangkan 2 trainset lainnya mengalami gangguan pada integrasi sistem persinyalan. 

“Akan berlaku beberapa hari ke depan (pembatalan perjalanan). Kami akan informasikan jika ada perubahan lebih lanjut,” ucap Kuswardoyo.

Karena menurut dia, keamanan menjadi prioritas bagi operasional LRT Jabodebek. Sehingga pihak LRT Jabodebek terpaksa menghentikan operasi sejumlah trainset untuk dilakukan perawatan sesuai dengan jadwal perawatan yang ada.

Kuswardoyo juga menyampaikan permohonan maaf atas adanya gangguan perjalanan dan pelayanan kereta yang terjadi, “Saat ini kami bersama stakeholders berupaya semaksimal mungkin agar proses perawatan segera terselesaikan, sehingga operasional perjalanan kembali normal," kata Kuswardoyo.

Adapun soal waktu penyelesaian perawatan 15 trainset itu, dia menjelaskan membutuhkan waktu sekitar 7 hari untuk satu trainset. “Pembubutan masih terus dikerjakan,” tutur Kuswardoyo.

Moh. Khory Alfarizi

Moh. Khory Alfarizi

Menjadi wartawan Tempo sejak 2018 dan meliput isu teknologi, sains, olahraga hingga kriminalitas. Alumni Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat, program studi akuntansi. Mengikuti program Kelas Khusus Jurnalisme Data Non-degree yang digelar AJI Indonesia pada 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus