Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Luhut Buka Suara Soal Bisnis PCR: Tidak Ada Sedikit Pun Keuntungan Pribadi

Luhut Binsar Pandjaitan buka suara ihwal keterlibatannya dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR)

4 November 2021 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungannya ke Washington DC antara lain bertemu dengan Utusan Khusus Presiden AS untuk iklim John Kerry, Presiden World Bank David Malpass, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan, dan Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva. Ia juga bertemu dengan pimpinan sejumlah perusahaan AS seperti Apple, Tesla, Starlink, dan Chevron. Pertemuan itu di antaranya membahas isu lingkungan hingga investasi. Instagram

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara ihwal keterlibatannya dalam bisnis tes polymerase chain reaction (PCR). Luhut mengklaim ia tak pernah mengambil keuntungan baik dalam bentuk dividen atau pendapatan lainnya di PT Genomik Solidaritas Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Saya tidak pernah sedikit pun mengambil keuntungan pribadi dari bisnis yang dijalankan PT Genomik Solidaritas Indonesia,” ujar Luhut dalam media sosial Instagram-nya, Rabu malam, 3 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Genomik atau GSI merupakan perusahaan yang mengelola laboratorium untuk tes PCR dan memiliki lima cabang di Jakarta. Majalah Tempo edisi 1 November 2021 menulis, dua perusahaan yang terafiliasi dengan Luhut, PT Toba Sejahtra dan PT Tiba Bumi Energi, tercatat mengempit saham di GSI.

PT Toba Sejahtra dan PT Toba Bumi Energi mengantongi 242 lembar saham senilai Rp 242 juta di GSI. Luhut berujar, Toba Bumi Energi bersama dengan Indika, Adaro, dan Northstar justru membantu penyediaan fasilitas tes usap dalam kapasitas besar.

“Pada masa awal pandemi tahun lalu, Indonesia masih terkendala dalam hal penyediaan tes Covid-19 untuk masyarakat,” ujar Luhut.

Bantuan melalui perusahaan tersebut, tutur Luhut, merupakan upaya keterbukaan. Luhut juga menjelaskan mengapa dirinya tak menggunakan yayasan dalam memberikan bantuan. Menurut dia, bantuan yang tersedia adalah dari perusahaan. Luhut berukukuh perusahaan tak menyembunyikan apa pun termasuk pembagian keuntungan.

Adapun keuntungan GSI, kata Luhut, disalurkan untuk tes usap di fasilitas tenaga kesehatan, seperti Wisma Atlet. “Saya terus berharap agar agar semangat solidaritas yang digalang oleh berbagai pihak untuk menanggulangi pandemi bisa bermanfaat untuk pulihnya NKRI,” kata dia.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Francisca Christy Rosana

Francisca Christy Rosana

Lulus dari Universitas Gadjah Mada jurusan Sastra Indonesia pada 2014, Francisca mulai bergabung di Tempo pada 2015. Kini ia meliput untuk kanal ekonomi dan bisnis di Tempo.co.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus