Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Lumayan, $ 25 Juta

Arab Saudi mendadak menaikkan harga minyaknya, menjelang sidang OPEC di Caracas, Indonesia ikut menaikkan harga. kalau usul iran, libya & aljazair diterima, januari mendatang harga naik lagi. (eb)

22 Desember 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BISA dimengerti bila Direktur Utama Pertamina, Piet Haryono, menjadi sibuk sesaat setelah tiba di New York 13 Desember yang lalu, dalam perjalanannya ke sidang OPEC di Caracas. Soalnya, 4 hari sebelum sidang itu dimulai meledak berita di koran-koran New York bahwa Arab Saudi dan 3 produsen minyak lainnya -- Uni Emirat Arab, Qatar dan Venezuela -- telah menaikkan harga minyak sebesar 33%. Pengumuman yang tiba-tiba dilontarkan Menteri Minyak Arab Saudi Sheik Zaki Yamani itu tentu saja membikin kaget banyak pihak. Karena selama ini, Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar di dunia adalah yang paling giih mempertahankan harga minyak pada patokan batas terendah. Yaitu $ 18 per barrel. Bahkan tak seorang pun bisa menduga bahwa negeri minyak yang menjadi andalan impor Amerika Serikat itu, sontak memasang harga patokan jenis Arabian Ligbt Crude menjadi $ 24 per barrel. Melampaui harga seluruh jenis minyak Indonesia yang seragam yang berharga $ 23,50. Menurut Yamani kenaikan ini bertujuan untuk menstabilkan harga-harga minyak yang kacau itu. Pagi-pagi 14 Desember, Piet segera menghubungi Jakarta. Melalui telepon dia meminta Soedarno, Direktur Umum Pertamina, untuk merundingkan kenaikan minyak ini dengan Menkeu Ali Wardhana. Bisa dipastikan sebuah interlokal juga diterima Menteri Pertambangan Dr. Subroto yang masih berada di Selandia Baru, memenuhi undangan meninjau proyek panas bumi. "Wah bisa diketawain kita kalau tak cepat menaikkan harga," kata Piet Haryono yang menginap di Hotel Waldorf Astoria, New York pada Fikri Jufri dari TEMPO. Benar juga bahwa harga $ 24 per barrel adalah harga patokan untuk Arabian Light Crude yang diusulkan para anggota Komisi Ekonomi OPEC (ECB) dalam sidang di Wina bulan lalu. Supaya bisa dicapai dalam sidang OPEC di Caracas. Sedang harga patokan $ 18 itu menurut ECB sudah bernilai US$ 22,50 per barrel untuk penjualan kontrak. Sedang harga baru minyak Indonesia diungkapkan Menteri Subroto beberapa jam setibanya dia di Caracas, Minggu lalu. Sembari melirik jam tangannya Subroto yang tak lupa mengenakan dasi kupu, berkata lancar: "Sudah empat jam ini berlaku harga minyak baru di Indonesia." Kepada para wartawan yang memenuhi Press Centre Hotel Tamanaco -- yang juga menjadi tempat persidangan OPEC -- Subroto mengungkapkan bahwa Indonesia juga melepaskan sistem 2 harga yang selama ini dianut C. Rakus Dengan kembali ke sistem satu harga ini, patokan harga minas crude akan ditambah dengan differentials (pungutan khusus). Adapun harga jenis Minas atau Sumatran Light yang sebagian besar diprodusir oleh ladang-ladang minyak Caltex di Sumatera sejak 17 Desember berharga $ 25,50 per barrel. Paling rendah adalah jenis Klamono dengan harga $ 24 per barrel, sedang yang paling tinggi adalah jenis Katappa, Arjuna dan Bekapai masing-masing mencapai $ 27,90 per barrel. Tapi kenaikan harga ini mungkin akan berlaku sementara. "Itu tergantung kepada sidang OPEC yang sedang berlangsung," kata Soedarno, ketika diinterpiu TEMPO melalui telepon Senin malam lalu. Karena menurut dia kenaikan yang baru ini sekedar menyesuaikan, sedang untuk harga baru pada tahun 1980 masih menunggu hasil sidang OPEC yang berakhir Rabu pekan ini. Namun sebuah sumber memperkirakan bahwa usul Iran, Libya dan Aljazair -- merupakan kelompok keras di OPEC -- untuk menaikkan harga minyak sampai dengan $ 30 per barrel tampaknya akan berhasil. Dan Indonesia, seperti dikatakan Soedarno tentu akan mengambil sikap tengah. Yang jelas dari kenaikan baru ini Indonesia akan mendapat 'bonus' lagi. Untuk kenaikan yang hanya berlaku « bulan, sampai Januari '80, tambahan yang akan masuk lumayan juga. "Sekitar US$ 25 juta," kata Wijarso, Dirjen Migas yang juga menyertai rombongan Subroto ke Caracas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus