KARYAWAN Garuda tidak lagi melancarkan aksi protes terhadap
pimpinanya sebulan ini. Tapi tuntutan mereka ternyata belum
dipenuhi meski Pangkopkamtib Laksamana Sudomo Kamis pekan lalu
menyatakan "kasus Garuda telah selesai." "Tidak ada perubahan
apa-apa," kata Ari Singgih, kapten pilot DC-9 pada TEMPO Sabtu
lalu Artinya, penyelesaian secara tuntas belum dirasakan oleh
karyawan Garuda.
Laksamana Sudomo -- selesai pertemuan pemerintah dan pimpinan
Garuda di Departemen Perhubungan pekan lalu -- mengumumkan,
bahwa penyesuaian tahap pertama "kasus Garuda telah berhasil.
Penyelesaian protes yang dilancarkan karyawan menuntut
perbaikan kesejahteraan akan dioper pimpinan Garuda melalui
organisasi Korps Pegawai Negeri (Korpri) yang baru dibentuk 3
Desember.
Apa yang akan dilakukan pimpinan Garuda? "Tentu saja memantapkan
Korpri lebih dahulu," jawab RAJ Lumenta, sekretaris perusahaan
pada TEMPO Sabtu lalu Untuk itu, Dirut Garuda Wiweko Supeno
telah menunjuk manajer umum Salman Hardani sebagai ketua Korpri
Garuda didampingi Soesetio, yang sehari-hari menjadi Kepala Biro
Personalia, sebagai sekretarisnya.
Pimpinan Garuda juga belum bersedia mengungkap rencananya
menjawab tuntutan karyawan -- disampaikan tim 5 orang mewakili
karyawan 2 Desember lalu. "Pokoknya kita akan tetap laksanakan
sesuai petunjuk Pangkopkamtib," ujar Lumenta sambil mengepulkan
asap rokoknya menghindari pertanyaan.
Dirut Wiweko sendiri Sabtu lalu segera memanggil ketua dan
sekretaris Korpri unit Garuda. "Semua masih dalam proses," kata
seorang pilot setelah menemui Salman hari itu pula. "Sementara,
kita pakai saluran Korpri untuk menyelesaikan masalahnya. Tapi
kalau ini tidak berhasil, tidak tahulah nanti," tambah penerbang
Ari Singgih, anggota tim 5 orang yang menyampaikan usul dan
tuntutan pada pimpinan.
Dari tuntutan (TEMPO 17 November 1979) sebanyak 4
halaman itu, hanya penganktifan kembali penerbanng Herman Rante
13 Desember lalu yang dikabulkan. "Kita sesalkan pimpinan belum
menjawab tuntutan kita," kata seorang pilot di Kemayoran
Sabtu siang lalu. Tidak banyak yang kita minta. Cuma itikad baik
pimpinan,"Ari Singgih menambahkan. Sedang seorang juru mesin di
Kemayoran berpendapat, campur tangan Pangkopkamtib sia-sia
bila pimpinan tidak menanggapi tuntutan mereka. "Pendeknya
karyawan belun puas dengan penyelesaian itu," katanya.
Sementara, seruan Sudomo untuk tidak melancarkan "aksi
langsung" masih tetap akan ditaati. Kopkamtib tidak dapat
mentolerir tindakan yang menghambat kelancaran Garuda. Masih
ada keresahan? "Jelas kita masih tetap resah, karena belum ada
perubahan," kata orang yang masih dirumahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini