Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pertarungan para pemain di bisnis penjualan bahan bakar nonsubsidi makin tajam. Pasar bisnis ini kian lama kian ciut akibat harganya terus-menerus naik. Pertengahan Maret ini, misalnya, Pertamina menaikkan harga Pertamax menjadi Rp 8.100 dan Pertamax Plus menjadi Rp 8.300 per liter. Pesaing Pertamina, Shell, pun menaikkan harga Super dan Super Extra masing-masing menjadi Rp 7.950 dan Rp 8.450 per liter.
Kenaikan harga itu tak terhindarkan karena harga minyak mentah di pasar internasional juga terus menanjak. Untuk pengiriman April nanti, harga minyak mentah di pasar internasional sudah di atas US$ 110 per barel. Sumber Tempo mengungkapkan, setiap kali harga dinaikkan, pasar BBM bersubsidi ini mengecil 10-15 persen. Tapi Manajer Media Relations, External Affairs & Communications PT Shell Indonesia, Fathia Syarif, menolak memberikan komentar soal itu.
Dia juga menegaskan, penutupan empat pompa bensin Shell—di Cikokol dan Serpong, Tangerang; Antasari, Jakarta Selatan; dan Cibubur, Jakarta Timur—akhir Januari lalu tak ada kaitannya dengan surutnya bisnis BBM nonsubsidi ini. Keempat pompa bensin itu harus ditutup karena ada cacat di tangki penimbunan. ”Akan segera kami buka kembali setelah tangkinya kami ganti.”
Menurut dia, Shell justru tetap melakukan ekspansi. Perusahaan minyak dan gas asal Belanda ini terus mengejar pembangunan 400 unit pompa bensin hingga 2013. Tahun lalu, Shell menambah 15 stasiun pompa bensin dan jumlah yang sama akan dibangun tahun ini. ”Kami akan membuka lagi di luar Jakarta,” kata Fathia. Shell menargetkan bisa menjadi pemain terbesar kedua bisnis BBM di Indonesia.
Hal yang sama dilakukan Petronas. Meski tak pernah terlihat ada antrean pembeli, perusahaan Malaysia itu tampaknya juga tak kapok berekspansi. Petronas, yang mengincar kawasan perumahan elite, dua pekan lalu baru membuka stasiun pengisian bahan bakar di Jalan Veteran, Bintaro, Jakarta Selatan. Satu lagi tengah dikebut pembangunan konstruksinya di Sektor IX Bintaro Jaya, Tangerang.
Pada 2010 mendatang, Petronas menargetkan bisa menyelesaikan pembangunan 200 stasiun pompa bensin di Indonesia. Saat ini, Petronas bahkan sudah membangun stasiun pompa bensin di luar Jawa, yakni di Medan. Petronas mulai masuk Indonesia dua tahun lalu.
Grace S. Gandhi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo