Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia memuji efisiensi proses investasi di Indonesia pada era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Singkatnya waktu untuk mendapatkan persetujuan yang diberikan menjadi sorotan bahwa pemerintah Indonesia menghargai investasi asing dan benar-benar serius memperbaiki kemudahan berinvestasi dan berbisnis di Indonesia," kata Wakil Menteri Departemen Perdana Menteri Malaysia Dato Razali dalam keterangan tertulis, Senin, 23 Oktober 2017.
Hal itu mengacu pada aksi korporasi yang dilakukan perusahaan FIC Properties Sdn Bhd (FICP), anak usaha Federal Land Development Authority (FELDA) milik Malaysia, yang telah mengakuisisi 37 persen saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) pada April 2017. Proses akuisisi itu tercatat memakan waktu kurang dari empat bulan setelah sale purchase agreement (SPA) ditandatangani kedua belah pihak pada 23 Desember 2016.
Aksi itu tercatat sebagai investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) terbesar ketiga tahun ini, dengan total nilai US$ 505,4 juta (setara dengan Rp 6,7 triliun).
Razali berharap kesepakatan tersebut akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara serta menjadi momentum untuk kemitraan yang lebih solid antara Indonesia dan Malaysia dalam memelopori agenda yang lebih besar lagi, terutama untuk industri kelapa sawit melalui Dewan Negara-negara Penghasil Minyak Sawit (Council of Palm Oil Producing Countries /CPOPC).
Baca: Ini yang Perlu Dilakukan agar Tidak Rugi dalam Investasi
Managing Director Rajawali Grup Satrio memuji peningkatan efisiensi dan komitmen pemerintah Indonesia memangkas birokrasi dalam berinvestasi. “Kami berterima kasih kepada pemerintah Indonesia dan kami merasa sangat beruntung karena investasi ini mendapat persetujuan dalam waktu yang singkat dari BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) dan Kementerian Pertanian,” katanya.
Menurut Satrio, ini merupakan perkembangan yang disambut baik komunitas bisnis dan menjadi sinyal yang baik bagi mitra asing mereka bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menguntungkan semua pihak.
Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP, Maruarar Sirait, turut mengapresiasi reformasi yang dipelopori Presiden Jokowi yang telah terlihat hasilnya, yakni meningkatnya arus investasi langsung ke dalam negeri.
“Kami telah melihat reformasi yang dilakukan oleh Presiden Jokowi di masa awal pemerintahannya sebagai presiden. Kebijakan beliau telah membuahkan hasil yang konkret, khususnya dalam menciptakan one-stop centre di BKPM untuk investasi dan memangkas birokrasi yang berbelit,” tuturnya.
Para investor, menurut Maruarar, mengaku lebih percaya diri berinvestasi di Indonesia, terutama adanya perbaikan kepastian hukum dan stabilitas yang memungkinkan transaksi investasi dilaksanakan dengan lebih efektif. "Sejak 2014, kita telah berhasil meraup aliran dana asing hingga US$ 48,75 miliar. Hal ini tentunya membawa dampak positif bagi ekonomi riil dan masyarakat Indonesia,” katanya.
CAESAR AKBAR
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini