Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing, 2 Komoditas Indikasi Geografis Lampung Potensi Ekspor

Kakanwil Kemenkumham Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan potensi ekspor ke luar negeri menjadi peluang getah damar merambah pasar dunia.

19 Juli 2024 | 17.07 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kemenkumham Lampung menggelar Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) dan Drafting Indikasi Geografis Tahun 2024 di Bandar Lampung, Juli 2024 Foto: dokumen Kemenkumham Lampung

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua produk lokal unggulan asal Provinsi Lampung yakni buah Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing berpotensi dicatatkan sebagai dokumen Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis. Sebab dua produk itu saat ini mulai dilirik dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan potensi ekspor ke luar negeri menjadi peluang getah damar merambah pasar dunia. "Saya mendapat informasi pengiriman perdana ekspor Damar Mata Kucing ke Ethiopia, merupakan UMKM binaan Dinas Industri Perdagangan  Provinsi  Lampung," kata Sorta kepada Tempo Jumat 19 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sorta Delima menyatakan Damar Mata Kucing dan Manggis Saburai akan menjadi branding Lampung, selain kain tenun Tapis yang lebih dulu popular akan keindahan dan kaya filosofi. "Dua produk lokal unggulan ini memiliki potensi besar untuk diakui secara geografis, tidak hanya akan meningkatkan nilai jualnya tetapi juga memberikan perlindungan hukum terhadap produk tersebut," kata dia.

Sorta mengatakan pada rangkaian kegiatan Mobile Intellectual Property Clinic (MIC) dan Drafting Indikasi Geografis Tahun 2024 yang dilaksanakan Kemenkumham Lampung di Hotel Radison di Bandar Lampung beberapa hari lalu dua narasumber Kemenkumham yakni Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM (Kadivyankumham) Lampung, Agvirta Armilia Sativa dan  Moh. Rizky Saputra serta  Fujiati selaku narasumber drafting dokumen indikasi geografis dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual  mendorong peyempurnaan dokumen-dokumen pengajuan indikasi geografis di Provinsi Lampung, dengan fokus khusus pada dua produk lokal unggulan yaitu Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing. 

Menurut Agvirta Armilia,  Indikasi Geografis merupakan salah satu cara untuk melindungi produk lokal dari pemalsuan dan meningkatkan daya saingnya di pasar internasional. Dengan adanya pengakuan ini, produk seperti Manggis Saburai dan Damar Mata Kucing dapat memiliki identitas yang kuat dan terpercaya. 

"Ini tidak hanya berdampak positif pada perekonomian lokal tetapi juga pada keberlanjutan produk tersebut," kata Agvirta Armilia.

Melalui kegiatan ini, kata dia, Kemenkumham Lampung berharap dapat mendorong lebih banyak produk lokal untuk diakui secara geografis. 

Keberlanjutan program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi peningkatan ekonomi daerah dan perlindungan hukum bagi para pelaku usaha lokal.

Ia juga menyatakan komitmennya untuk terus mendukung upaya ini dan memastikan bahwa proses pengajuan indikasi geografis berjalan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal dan perlindungan terhadap kekayaan intelektual di Provinsi Lampung. 

Dengan semakin banyak produk yang diakui secara geografis, diharapkan Provinsi Lampung dapat semakin dikenal di kancah nasional dan internasional sebagai daerah yang kaya akan produk unggulan dan berkualitas tinggi.

Damar Mata Kucing sudah Diekspor 

Dalam penelusuran  Tempo, Damar Mata Kucing adalah nama getah. Getah Damar disadap dari pohon Damar (agathis dammara) yang banyak ditanam di Krui, Ngambur,  Pahmungan, Karya Panggawa dan Bengkunat Provinsi  Lampung.

Pohon Damar tumbuh menjulang tinggi, batang pohonnya besar dan tegak lurus. Di setiap batang-batang pohon Damar ada takikan  lubang yang dijadikan tempat menampung getah. Nah getah Damar yang bening ini selama 10 hari mengkristal dan siap panen.

Petani damar biasanya menakik lagi pada lubang yang sama setelah kristal getah damar dipanen. Pada awal Juli 2024, Pemerintah Provinsi Lampung  melakukan  ekspor perdana komoditas getah Damar Kucing ke Ethiopia.

Adapun Manggis Saburai pernah dirilis Menteri Pertanian pada 2010 sebagai varietas unggul. Apa keunggulan buah manggis jenis ini? Disebutkan rasa buahnya manis segar dengan daging buah tebal dan kulit mudah dibelah.

 

 

Ayu Cipta

Ayu Cipta

Bergabung dengan Tempo sejak 2001, Ayu Cipta bertugas di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Lulusan Sastra Indonesia dari Universitas Diponegoro ini juga menulis dan mementaskan pembacaan puisi. Sejumlah puisinya dibukukan dalam antologi bersama penyair Indonesia "Puisi Menolak Korupsi" dan "Peradaban Baru Corona 99 Puisi Wartawan Penyair Indonesia".

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus