Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi masyarakat menggelar aksi damai di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksinya mereka menyerukan kepada bank-bank Nadional dan Internasional untuk berhenti mendukung pendanaan energi kotor seperti batu bara dan beralih ke energi terbarukan.
Apa itu energi kotor?
Dikutip dari The Cool Down, energi kotor menggambarkan sumber energi apa pun yang berkontribusi pada pemanasan berlebih di bumi dan meningkatkan kejadian cuaca ekstrem. Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bahan bakar ini tidak dapat diperbaharui, yang berarti kita tidak dapat mengisi kembali persediaan ketika habis. Proyek-proyek energi terkotor menggunakan batu bara, minyak mentah, dan gas alam (metana), yang semuanya merupakan bahan bakar fosil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembakaran batu bara, minyak mentah, dan gas alam melepaskan karbon dioksida dan metana. Dua gas tersebut menjadi penyebab planet bumi terlalu panas.
Panas yang terperangkap oleh gas-gas ini di dalam atmosfer bumi menyebabkan suhu rata-rata global meningkat, mengubah pola cuaca dan iklim, dan menyebabkan bencana alam menjadi lebih intens dan sering terjadi.
Dilansir dari Natural Resources Defense Council, banyak sumber energi tak terbarukan yang dapat membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia. Misalnya, pengeboran minyak mungkin memerlukan penambangan terbuka, teknologi yang berhubungan dengan fracking dapat menyebabkan gempa bumi dan polusi air, dan pembangkit listrik tenaga batu bara yang bisa mengotori udara. Terlebih lagi, semua aktivitas ini bisa menyebabkan pemanasan global.
Menurut penelitian dari Universitas Harvard, paparan polusi udara dari sumber-sumber ini dapat memperburuk kondisi pernapasan seperti asma, kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.
YOLANDA AGNE | FARDI BESTARI
Pilihan editor: Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT