Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

5 Mei 2024 | 21.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masa dari Enter Nusantara, Market Forces dan Greenpeace Indonesia melakukan aksi di kawasan Car Free Day, Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Minggu, 5 Mei 2024. Pada aksinya masa menyerukan kepada bank-bank National dan International untuk berhenti mendukung pendanaan energi kotor seperti batu bara dan beralih ke energi terbarukan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah organisasi masyarakat menggelar aksi damai di kawasan Car Free Day (CFD) Jakarta pada Minggu, 5 Mei 2024. Dalam aksinya mereka menyerukan kepada bank-bank Nadional dan Internasional untuk berhenti mendukung pendanaan energi kotor seperti batu bara dan beralih ke energi terbarukan.

Apa itu energi kotor?

Dikutip dari The Cool Down, energi kotor menggambarkan sumber energi apa pun yang berkontribusi pada pemanasan berlebih di bumi dan meningkatkan kejadian cuaca ekstrem. Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bahan bakar ini tidak dapat diperbaharui, yang berarti kita tidak dapat mengisi kembali persediaan ketika habis. Proyek-proyek energi terkotor menggunakan batu bara, minyak mentah, dan gas alam (metana), yang semuanya merupakan bahan bakar fosil.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pembakaran batu bara, minyak mentah, dan gas alam melepaskan karbon dioksida dan metana. Dua gas tersebut menjadi penyebab planet bumi terlalu panas. 

Panas yang terperangkap oleh gas-gas ini di dalam atmosfer bumi menyebabkan suhu rata-rata global meningkat, mengubah pola cuaca dan iklim, dan menyebabkan bencana alam menjadi lebih intens dan sering terjadi.

Dilansir dari Natural Resources Defense Council, banyak sumber energi tak terbarukan yang dapat membahayakan lingkungan atau kesehatan manusia. Misalnya, pengeboran minyak mungkin memerlukan penambangan terbuka, teknologi yang berhubungan dengan fracking dapat menyebabkan gempa bumi dan polusi air, dan pembangkit listrik tenaga batu bara yang bisa mengotori udara. Terlebih lagi, semua aktivitas ini bisa menyebabkan pemanasan global.

Menurut penelitian dari Universitas Harvard, paparan polusi udara dari sumber-sumber ini dapat memperburuk kondisi pernapasan seperti asma, kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan kematian dini.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus