Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Belanja modal adalah anggaran yang dipersiapkan untuk membeli barang yang dibutuhkan perusahaan atau organisasi yang berguna untuk mendukung operasional perusahaan atau organisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baik pemerintah, perusahaan negara, perusahaan swasta, hingga UMKM pasti memerlukan belanja modal untuk mendukung operasionalnya. Melihat perannya yang begitu krusial, maka ada kriteria dan cara menghitungnya sendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Artikel ini akan memberikan informasi kriteria dalam pembuatan belanja modal dan cara menghitungnya.
Belanja Modal Adalah
Mengutip dari website resmi Kementerian Keuangan yaitu djpk.kemenkeu.go.id, belanja modal merupakan anggaran yang dikeluarkan untuk membeli aset tetap dan jenis aset lainnya dan dapat dimanfaatkan lebih dari satu periode akuntansi.
Contoh belanja modal yang dimaksud antara lain peralatan, gedung, atau bangunan hingga aset tak berwujud lainnya.
Sementara itu, menurut Standar Akuntansi Pemerintah, belanja modal memiliki pengertian yakni upaya untuk membeli aset yang memiliki daya guna lebih dari satu periode akuntansi.
Dengan kata lain, barang yang dibeli melalui belanja modal ini dapat digunakan secara terus-menerus dan tak habis saat dipakai satu kali.
Kriteria Belanja Modal
Tidak semua belanja untuk keperluan bisnis bisa dikatakan sebagai belanja modal. Ada 3 kriteria yang perlu Anda perhatikan.
Kriteria ini tertuang dalam Peraturan Direktorat Jenderal Perbendaharaan No. PER-33/PB/2008 tentang Pedoman Akun Pendapatan Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Belanja Modal, antara lain:
- Biaya yang dikeluarkan bertujuan untuk mendapatkan aset tetap atau aset lainnya yang memiliki fungsi untuk meningkatkan manfaat, kapasitas, dan jangka waktunya.
- Aktivitas belanja bertujuan untuk mendapatkan aset tetap atau lainnya yang memiliki kualitas, kapasitas, manfaat, dan volume wajib bertambah.
- Aktivitas belanja aset tetap tidak untuk dijual kembali.
Cara Menghitung Belanja Modal
Dalam menghitung nominal belanja modal, yang perlu Anda garis bawahi pertama kali adalah nilai aset akhir tahun harus dikurangi terlebih dulu dengan nilai aset tetap di awal tahun untuk mengetahui nominal peningkatan aset bersih.
Bila terjadi penyusutan nilai, maka dari nilai aset bersih tersebut bisa ditambah dengan nominal nilai penyusutan. Berikut ini rumus untuk menghitung besaran belanja modal, antara lain:
Nilai Aset Tetap Bersih= Nilai aset tetap di akhir tahun - nilai aset tetap di awal tahun
Belanja Modal = Nilai aset tetap bersih + beban penyusutan
Nominal belanja modal bisa dijadikan komponen untuk menghitung Produk Domestik Bruto. Dengan begitu, saat terjadi penurunan biaya pengeluaran Anda akan mengetahui dampaknya secara perekonomian.
Jenis dan Contoh Belanja Modal
Berdasarkan pemaparan di atas, bisa diambil garis kesimpulan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk membeli aset tetap yang akan dijadikan modal ini harus berusia pakai panjang dan tidak habis dalam satu kali pakai.
Adapun jenis dan contoh belanja modal yang sering ditemui di perusahaan, pemerintah hingga organisasi, di antaranya:
- Belanja properti seperti tanah, gedung, dan bangunan.
- Belanja peralatan dan mesin untuk produksi.
- Belanja kendaraan.
- Belanja perawatan jalan seperti irigasi dan modal fisik lainnya.
Oleh karena itu, sebelum memulai usaha ada baiknya Anda rencanakan terlebih dulu berapa nominal belanja modal yang dibutuhkan dan peruntukannya untuk apa saja.
Apakah barang yang akan dibeli bisa dikategorikan sebagai aset tetap atau sebaliknya. Yang paling penting dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengeluarkan uang, ya!
HERZANINDYA MAULIANTI