Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Apple Inc. disebut-sebut akan membuka pabrik di Batam, Indonesia. Pemerintah telah menyepakati pembangunan pabrik tersebut melalui investasi USD 1 miliar atau Rp16,14 triliun dari Apple.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan informasi tersebut setelah menemui sejumlah petinggi Apple di Kantor Kementerian Investasi, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Januari 2025. "Alhamdulillah, tadi kita terakhir kita salaman," kata Rosan seusai pertemuan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rosan menyatakan Apple Inc. telah berkomitmen segera memulai pembangunan pabrik di Batam tersebut. Targetnya, kata Rosan, pabrik manufaktur itu akan mulai beroperasi pada 2026. Pabrik Apple Inc. di Batam akan memproduksi AirTag atau perangkat pelacak untuk membantu pengguna menemukan barang yang hilang.
"Itu diharapkan nanti 65 persen dari kebutuhan AirTag global itu akan dari pabrik tersebut yang akan berdiri di Batam," kata Rosan.
Mengenal Apple dan AirTag
Pada 1976, Apple Inc., yang pada awalnya dikenal sebagai Apple Computers, didirikan oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak di garasi Jobs di Los Altos, California. Pada 1 April 1976, mereka memperkenalkan Apple 1, sebuah komputer desktop dengan motherboard tunggal yang telah dirakit sebelumnya, sebuah inovasi yang berbeda dari komputer pribadi pada masa itu.
Apple telah memperkenalkan berbagai produk yang menjadi tonggak, seperti Macintosh, iPod, iPhone, iPad, dan MacBook. Keberhasilan perusahaan ini tidak hanya terletak pada teknologi tinggi, tetapi juga pada kemampuan mereka untuk menciptakan pengalaman pengguna yang unik.
Satu dari banyak inovasi Apple adalah sistem operasi mereka, macOS. Dengan antarmuka yang intuitif dan kemampuan yang andal, macOS telah menjadi dasar bagi sejumlah produk Apple, termasuk MacBook dan iMac. Apple juga telah memperkenalkan iOS, sistem operasi mobile yang menjalankan iPhone dan iPad, menciptakan ekosistem yang terintegrasi dengan sempurna antara perangkat keras dan perangkat lunak.
Tidak hanya inovasi produk, tetapi Apple juga memimpin dalam strategi pemasaran. Kampanye "Think Different" mereka pada 1997 menjadi terkenal dan mencerminkan semangat inovatif perusahaan tersebut. Slogan itu mencerminkan tekad Apple untuk menyajikan produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga melampaui ekspektasi mereka.
Sementara itu, AirTag adalah perangkat pelacak kecil yang dirancang untuk membantu Anda melacak barang-barang berharga seperti kunci, dompet, koper, atau tas. Dengan menggunakan aplikasi “Find My” yang ada pada perangkat Apple, pengguna dapat memantau lokasi barang-barang yang dipasangi AirTag.
Hal ini berguna terutama bagi mereka yang sering lupa menaruh barang atau khawatir kehilangan barang penting. AirTag memanfaatkan teknologi Bluetooth untuk berkomunikasi dengan perangkat Apple di sekitar Anda dan memberikan lokasi secara real-time. Selain itu, AirTag dapat memanfaatkan jaringan global perangkat Apple, seperti iPhone, iPad, dan Mac untuk melacak lokasi barang yang lebih jauh.
Apple sebelumnya berencana berinvestasi sebesar US $100 juta atau sekitar Rp1,61 triliun (kurs Rp16.146,25 per dolar AS). Investasi ini bertujuan memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang disyaratkan pemerintah agar iPhone 16 keluaran Apple bisa beredar di Indonesia. Namun, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani meminta mereka menaikkan komitmen investasi menjadi USD 1 miliar atau setara Rp16,14 triliun.
Sultan Abdurrahman, Dian Rahma Fika, Angelina Tiara, dan Putri Safira berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Apple akan Bangun Pabrik di Batam Investasi Rp 16,14 Triliun