Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Mereka memuji fukuda

Kunjungan fukuda di ktt asean kuala lumpur, akan banyak memberikan bantuan dalam industri dan perdagangan. hadir juga pm australia dan pm selandia baru. proteksi australia mengecewakan asean. (eb)

13 Agustus 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA ingin melihat Jepang sebagai teman sejati Asia Tenggara." Kata-kata itu diucapkan PM Takeo Fukuda, 72 tahun, sebelum meninggalkan Tokyo. Keinginan Fukuda itu nampaknya terwujud di awal minggu ini, sesaat setelah kelima Kepala Pemerintahan ASEAN selesai ber-KTT. Dan hasil dialog PM Fukuda dengan kelima pemimpin ASEAN itu sungguh seperti yang diinginkan keputusan KTT tersebut. Mulai Menlu Romulo, Rajaratnam, Rethauddin, Malik dan Widjojo Nitisastro ketika ditanya TEMPO, umumnya memuji spontan akan sikap pemimpin Jepang itu. Strategi ASEAN menghadapi dialog itu Inemang sudah dipersiapkan jauh hari. Belum prnah sebesar itu ASEAN meletakkan harapannya pada Jepang seperti sekarang. Sebaliknya kunjungan Fukuda rupanya sudah dipersiapkan pula untuk memenuhi kehendak ASEAN. Maka ketika diajukan permintaan bantuan hutang sebesar $ 1 milyar untuk membangun kelima proyek industri ASEAN, PM Jepang itu menyatakan dengan senang hati akan mempertimbangkannya. Kali ini para pemimpin ASEAN itu tampaknya lebih suka bicara blakblakan. Sekalipun Menteri Perdagangan Radius Prawiro sudah menyampaikan hasrat meminjam uang itu ketika memimpin misi 7 Menteri ASEN ke Tokyo, para Kepala Negara itu agaknya merasa baru puas kalau menyatakan secara langsung kepada orang perama di Jepang. Sekalipun mungkin merasa kurang berkenan untuk berbincang soal angka dalam forum puncak itu, Fukuda ada juga mengingatkan satu persyaratan penting: "Jepang tak akan memberikan bantuannya," kata Fukuda, "jika sesuatu proyek ASEAN itu belum dijamin akan menguntungkan." Jepang juga menyatakan bersedia membuka pasarnya untuk mengimpor lebih banyak barang dari ASEAN. Soal stabilisasi penghasilan ekspor (Stabex) dari komoditi ASEAN, telah pula menjadi perhatian Jepang. Dan Jepang berhasrat membantu kepentingan ASEAN dalam dialog Utara-Selatan, di Paris, juga dalam forum UNCTAD yang kini bermarkas besar di Jenewa. Jepang juga sepaham dengan ASEAN untuk mencela kecenderungan meluasnya proteksi di negara-negara industri, hingga merugikan ekonomi ASEAN. Di sektor swasta, atas permintaan kelima pemimpin SEAN, Fukuda menyatakan bersedia menggalakkan investasi modal Jepang dan pengalihan teknologinya. Fukuda juga menjamin bahwa bantuan bilateral Jepang dengan setiap anggota ASEAN tak akan berkurang sebagai akibat peningkatan kerjasama multilateralnya dengan ASEAN. Fukuda juga menyetujui agar kerjasama dibidang sosial budaya ditingkatkan. "Agar tercapai saling pengertian dan kepercayaan," katanya. Soal 'kepercayaan' itu nampaknya amat diharapkan Fukuda. Dan kalau masih ada yang was-was akan peranan Jepang di bidang militer, maka Fukuda minta dengan sangat agar fikiran begitu dibuang jauh-jauh. "Pokoknya jangan khawatir," kata Fukuda. "Karena Jepang sudah bertekad untuk tidak menjadi kekuatan militer lagi." Menurut Fukuda, Jepang bertekad untuk berperan sebagai kekuatan "stabilisator di Asia dan sebagai bangsa yang secara ekonomis penting di dunia." Selain Fukuda, dari Australia tarnpil PM Malcolm Fraser, disertai PM Robert Muldoon dari Selandia Baru. Baik Fraser maupun Muldoon membawa misi untuk meningkatkan kerjasama dengan ASEAN. Tapi di antara trio non-ASEAN itu, Australia dipandang agak mengecewakan. Kenapa? Australia yang melakukan tindakan proteksi, dianggap tak menguntungkan ekspor dari ASEAN. Akibat politik proteksinya, banyak barang ekspor keluaran ASEAN jadi terpukul. Sekalipun bantuan Australia kepada ASEAN cukup berarti, tapi neraca perdagangan antara Australia dengan ASEAN memang masih terasa sangat timpang. Dengan Indonesia, ketimpangan itu cukup menonjol. Sampai sekarang ekspor Indonesia ke Australia dengan barang Australia yang masuk Indonesia adalah 1: 6. Meskipun tak bersedia mengendorkan proteksi, Fraser mengusulkan dan ini diterima ASEAN - agar dibentuk satu komite bersama untuk mempelajari masalah perdagangan ini. Australia juga menyetujui meningkatkan bantuannya kepada ASEAN dari A$ 90 menjadi A$ 250 juta. Tapi semangat ASEAN sekarang lebih menyenangi kelonggaran dagang daripada mendapat bantuan uang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus