Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Otomotif
Penjualan Turun
PENJUALAN mobil pada September turun enam persen dibanding bulan sebelumnya menjadi 55 ribu unit. Tapi, jika dibandingkan dengan penjualan September tahun lalu, angka ini naik 34,02 persen. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia menyebutkan, selama Januari-September ini, pasar mobil masih tumbuh 46,75 persen menjadi 466.990 unit, ketimbang periode yang sama tahun lalu 318.208 unit.
Dan untuk pertama kalinya selama delapan bulan terakhir, Daihatsu menggeser Mitsubishi yang menduduki posisi kedua dalam penjualan tertinggi. Bulan lalu, PT Astra Daihatsu Motor dan PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors menjual masing-masing 8.733 dan 7.638 unit. Posisi pertama tetap diduduki Toyota. Risiko penurunan penjualan pun diperkirakan masih terjadi hingga kuartal pertama 2009 karena tekanan krisis global terhadap industri keuangan. Meskipun demikian, Sekretaris Jenderal Gaikindo Freddy Sutrisno tetap yakin penjualan tahun ini mencapai 580 ribu unit, lebih tinggi ketimbang tahun lalu 433 ribu unit. ”Untuk itu, kami berharap pemerintah bisa menjadwal ulang pengenaan pajak tambahan bagi industri ataupun pengguna mobil,” katanya Jumat pekan lalu.
Akuisisi
Lotte Beli Makro
Konglomerat Korea Selatan, Lotte Group, sepakat membeli seluruh saham pusat perkulakan PT Makro Indonesia. Kesepakatan itu ditandatangani kedua pihak, Senin pekan lalu. Juru bicara SHV, Joost van Klink, menyatakan Lotte Group terpilih setelah melewati seluruh rangkaian proses seleksi.
Situs Finance Asia.com menyebutkan Lotte Group membeli Makro Indonesia dengan harga US$ 222 juta. Aksi ini adalah lanjutan dari akuisisi Lotte terhadap supermarket Makro di Cina sebanyak 49 persen pada tahun lalu sejalan dengan strategi bisnisnya berekspansi ke Vietnam, Rusia, India, dan Cina.
Lotte Group yang memiliki 45 perusahaan afiliasi dengan pendapatan bersih mencapai 23 miliar euro pada 2007 merupakan perusahaan terbesar kelima di Korea Selatan. Dalam retail, perusahaan Lotte Shopping menjalankan format department store Lotte, hipermarket Lotte Mart, dan supermarket Lotte Super.
Ketua Harian Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia Tutum Rahanta memperkirakan persaingan di industri ini bakal makin ketat, karena pemain baru bertambah di volume pasar yang tetap. ”Tapi ini menunjukkan optimisme. Di tengah krisis pun ada investor asing yang mau datang ke sini,” katanya Jumat pekan lalu.
Aksi Korporasi
Mandiri Batal Beli Indover
BANK Mandiri batal membeli Indonesische Overzeese Bank NV (Indover Bank). ”Sekarang masalah Indover sudah tidak ada sangkut pautnya dengan Mandiri,” kata Executive Vice President Coordinator Change Management Office Bank Mandiri Haryanto T. Budiman kepada Eko Nopiansyah dari Tempo, Kamis pekan lalu di Jakarta.
Surat pembatalan itu sudah disampaikan ke bank sentral dan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada 25 September 2008. Padahal awalnya niat Mandiri mengakuisisi Indover—yang tahun lalu beraset 737,76 juta euro—karena ingin menjadi bank berskala internasional pada 2010. Sebab, bank yang bermarkas di Belanda itu memiliki izin beroperasi penuh di luar negeri dan punya cabang di Hamburg, Hong Kong, dan Singapura.Belakangan, karena Indover mengalami kesulitan likuiditas yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka pendek, pemerintah Belanda memerintahkan Indover dilikuidasi. Bank Indonesia sebagai pemegang seluruh saham pun tidak dapat menambah dana karena terganjal peraturan perundang-undangan.
Impor Beras
Impor Ilegal Diwaspadai
Pemerintah mewaspadai kemungkinan impor ilegal akibat penurunan harga beras di pasar internasional. Namun, kata Sekretaris Jenderal Departemen Perdagangan Ardiansyah Parman, ”Kalau ada indikasi besar (impor ilegal), baru kita atur perdagangan antarpulaunya.” Harga beras di pasar dunia sempat mencapai rekor tertinggi beberapa bulan lalu. Beras Vietnam, misalnya, kini harganya US$ 680 atau anjlok dibanding pada April US$ 1.080 per ton. Senada, data Food and Agriculture Organization menyebutkan harga beras dari Thailand pada Mei US$ 1.210 turun menjadi US$ 899 pada September.
Dalam laporan FAO terbaru yang dirilis pekan kedua Oktober ini, harga komoditas beras global diperkirakan turun 32 persen jika harga minyak mentah jatuh menjadi US$ 65 per barel pada 2010. Adapun harga tepung jagung turun 26 persen, minyak sayur 24 persen, gandum 23 persen, dan gula 21 persen.
Pajak
Pengusaha Batu Bara Bebas Cekal
STATUS cegah tangkal 12 anggota direksi perusahaan batu bara karena menunggak royalti akhirnya dicabut 8 Oktober 2008 setelah menyerahkan uang jaminan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Menurut Direktur Jenderal Imigrasi Basyir Ahmad Barmawi, langkah ini merupakan tindak lanjut dari surat keputusan Menteri Keuangan yang diterima sehari sebelumnya.
Mereka yang dicekal sejak Agustus itu adalah 12 anggota direksi dari enam perusahaan, yakni PT Adaro Indonesia, PT Kaltim Prima Coal, PT Arutmin Indonesia, PT Berau Coal, PT Kideco Jaya Agung, dan PT Kendilo Coal. Mereka dianggap bertanggung jawab karena menunggak royalti sejak 2001 hingga 2005 senilai Rp 3,8 triliun. Jumlah itu bakal bertambah menjadi Rp 7 triliun jika digabung dengan perkiraan tunggakan periode 2005-2007.
Tuntutan reimbursement pajak pertambahan nilai oleh pengusaha kemudian diselesaikan tim optimalisasi penerimaan negara serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dengan melakukan audit pembayaran pajak sejak awal kontrak pada 1983. Para kontraktor batu bara kemudian menyerahkan uang jaminan Rp 600 miliar kepada pemerintah.
Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia Jeffrey Mulyono menyambut baik keputusan bebas cekal tersebut. ”Sebetulnya cekal adalah tindakan inappropriate, tapi kami hormati sikap pemerintah. Sekarang masalahnya tinggal bagaimana penjadwalan pembayaran tunggakan dan restitusi royalti,” ucapnya akhir pekan lalu di Jakarta.
Listrik
PLN Minta Pemerintah Cairkan SBI
PT PLN meminta agar pemerintah daerah mau mencairkan dananya di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) untuk ikut menanggung kebutuhan pembiayaan proyek 10 ribu mega Watt. Ini untuk mengantisipasi sukarnya memperoleh pembiayaan proyek akibat resesi global. ”Jumlahnya kan besar. Daripada menumpuk di sana, lebih baik untuk pembangunan,” kata Wakil Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Rudiantara kepada Agoeng Wijaya dari Tempo, Jumat pekan lalu. Dari total kebutuhan dana proyek yang mencapai Rp 17,5 triliun dan US$ 4,5 miliar ini, komitmen pendanaan dari perbankan baru Rp 13 triliun dan US$ 1,5 miliar. Jadi PLN masih kekurangan Rp 4,5 triliun dan US$ 3 miliar. Dana pemerintah daerah yang nganggur di SBI dinilai cocok untuk membantu. Selain karena keuntungan pembangunan listrik proyek 10 ribu mega Watt lebih tinggi ketimbang bunga di SBI, pemerintah daerah bisa memanfaatkan pembangunan proyek ini untuk daerahnya.
Transaksi Keuangan
PPATK Jalin Kerja Sama dengan Intelijen Amerika
PUSAT Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Badan Intelijen Keuangan Amerika Serikat menandatangani nota kesepahaman masing-masing pada 19 September dan 6 Oktober 2008. Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein menyatakan kerja sama ke-27 antara Pusat Pelaporan dan badan intelijen keuangan (FIU) luar negeri ini untuk mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang. ”Khususnya, dalam tukar-menukar informasi intelijen keuangan,” katanya, Kamis pekan lalu.
Sejumlah FIU negara lain yang telah bekerja sama dengan PPATK antara lain AMLO (Thailand), UPW-BNM (Malaysia), KoFIU (Korea Selatan), Austrac (Australia), AMLC (Filipina), SEPBLAC (Spanyol), MASAK (Turki), Fintrac (Kanada), CAMLMAC (Cina), dan UIF (Peru).
Sampai Agustus 2008, Pusat Pelaporan telah bertukar informasi dengan badan intelijen keuangan lain sebanyak 240 kali. Dari jumlah itu, 128 kali atas dasar permintaan Pusat Pelaporan, 97 kali atas dasar permintaan FIU, dan 15 kali pertukaran informasi secara spontan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo