Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Energi
Tarif Listrik Tidak Naik
MENTERI Energi dan Sumber Mineral Ignasius Jonan menyatakan pemerintah tidak akan menaikkan tarif dasar listrik sampai akhir 2017. Pemerintah, kata dia, justru berupaya menurunkan tarif listrik untuk semua golongan. "Kami malah berusaha setiap tiga bulan turun," ujar Jonan seperti dikutip dari situs Kementerian ESDM, Jumat pekan lalu. "Turunnya kami usahakan semaksimal mungkin."
Pernyataan Jonan sekaligus melengkapi informasi yang disampaikan PLN. Sebelumnya, Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan perusahaan setrum negara itu tak memiliki rencana menaikkan tarif atau mencabut subsidi pengguna listrik golongan 450 volt ampere (VA).
Bekas Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia itu mengatakan PLN hanya memutuskan mencabut subsidi pelanggan 900 VA karena tak berhak memperoleh bantuan. Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, hanya 4,1 juta pelanggan dinilai layak mendapatkan subsidi. Sementara itu, 18,8 juta pengguna listrik 900 VA masuk kategori rumah tangga mampu sehingga subsidinya dihapus.
Korporasi
Bos Baru AirAsia X Indonesia
AIRASIA menunjuk Kapten Sulistyo Nugroho Hanung sebagai Direktur Utama AirAsia X Indonesia. Kepala Eksekutif Grup AirAsia untuk Indonesia, Dendy Kurniawan, mengatakan Hanung, yang pernah menjadi pilot Merpati Nusantara Airlines, punya catatan baik di AirAsia.
Menurut Dendy, dalam waktu relatif singkat, Hanung berhasil melanjutkan kembali penerbangan jarak jauh dari Indonesia dengan menghubungkan rute Bali menuju Mumbai dan Tokyo (Narita). "Saya sepenuhnya yakin Kapten Hanung akan dapat meningkatkan kinerja AirAsia X Indonesia untuk terus tumbuh dan berkembang," katanya Jumat pekan lalu.
Hanung, yang menjabat pelaksana tugas direktur utama sejak September 2016, akan memimpin AirAsia X Indonesia secara penuh sekaligus melanjutkan tugasnya sebagai direktur operasional penerbangan. Sebagai pilot, lulusan Flightline Aeronautical College, Auckland, Selandia Baru, ini mengantongi lebih dari 14 ribu jam terbang.
Perhubungan
Trem Surabaya Rampung Sebelum 2020
PEMERINTAH menargetkan pengerjaan proyek trem di Surabaya bisa segera dimulai. Menurut Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono, jika dikerjakan saat ini, trem Surabaya bisa selesai sebelum 2020.
Sedikitnya proyek tersebut bisa rampung untuk loop (rute) sampai Jalan Tunjungan. "Kami mulai tahun ini. Pada 2018 langsung berjalan kencang, syukur-syukur 2019 sudah selesai," kata Prasetyo di Balai Kota Surabaya, Jumat pekan lalu.
Prasetyo menegaskan, proyek trem ini akan dibangun oleh pemerintah pusat. PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan bertindak sebagai operator. Total anggaran trem yang dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara mencapai Rp 2,7 triliun. Tapi untuk tahun ini baru dikucurkan Rp 100 miliar.
Paket Ekonomi
Pebisnis Sambut Kebijakan Ekonomi 15
KETUA Umum Asosiasi Logistik Indonesia Zaldy Ilham Masita mengatakan penerbitan paket kebijakan ekonomi 15 pada pekan lalu sudah sesuai dengan permintaan industri logistik. Dia memperkirakan pemberlakuan paket ini bisa membantu mengurangi biaya logistik hingga 3 persen. "Jika implementasi berjalan lancar dan cepat, bisa berdampak besar pada penurunan biaya logistik," kata Zaldy kepada Tempo, akhir pekan lalu.
Menurut Zaldy, deregulasi dalam paket kebijakan 15 yang paling banyak berkontribusi pada penurunan biaya logistik adalah dari revisi aturan regulated agent (pemeriksa resmi) untuk kargo bandar udara. Dia berharap peraturan Menteri Perhubungan untuk merevisi aturan regulated agent segera keluar.
Saat ditemui di kantornya pada akhir pekan lalu, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan masih ada empat peraturan menteri yang mesti dibahas untuk melengkapi paket kebijakan ekonomi 15. Selain itu, terdapat satu peraturan presiden yang tinggal menunggu tanda tangan. "Ada aturan perdagangan, untuk menurunkan bea masuk, untuk galangan kapal, dan lain sebagainya," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo