Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

16 September 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MOBIL HIJAU
Astra Tancap Gas, Indomobil Menyusul

GRUP Astra ngebut menjual mobil murah dan irit bahan bakar (low cost green car/LCGC). Pekan lalu perseroan meluncurkan tiga produk mobil LCGC melalui Astra Daihatsu Motor, Astra Toyota Motor, dan Honda Prospect Motor.

Daihatsu menawarkan Ayla bersamaan dengan Toyota menghadirkan Agya, Senin pekan lalu. Ayla dibanderol Rp 76-107 juta, sedangkan Agya Rp 99-120 juta. Dua hari kemudian, giliran Honda menyusul dengan tawaran produk termurahnya, Brio Satya, di kisaran harga Rp 106-117 juta. Agya ditargetkan terjual 15.000 unit, Ayla 3.000 unit, dan Brio Satya 4.000 unit.

Presiden Direktur Toyota Johnny Darmawan optimistis mobil murah sukses di pasar. Alasannya, harga murah menciptakan segmen konsumen baru. "Menyasar konsumen kelas menengah yang biasanya membeli sepeda motor atau mobil bekas," katanya Senin pekan lalu.

Adapun PT Suzuki Indomobil Sales akan meluncurkan mobil jenis ini pada akhir tahun. Rencananya, Kamis, 19 September, mobil Suzuki Wagon R dan Alto akan dikenalkan. Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi mengatakan pemerintah baru meluluskan Agya dan Ayla untuk dipasarkan. "Yang lain sedang proses menyiapkan atau mengajukan permohonan," ujarnya.

GUGATAN PAILIT
Bakrieland Ajukan Restrukturisasi Utang

Pengembang properti PT Bakrieland Development Tbk mengajukan negosiasi restrukturisasi utang setelah digugat pailit The Bank of New York Mellon cabang London, Inggris. Gugatan diajukan melalui Pengadilan Niaga di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada 2 September lalu.

Bank of New York Mellon cabang London merupakan trustee (wali) bagi pemegang obligasi berdasarkan perjanjian trust pada 23 Maret 2010. Obligasi diterbitkan BLD Investment Ld, anak usaha Bakrieland di Singapura, senilai US$ 155 juta (sekitar Rp 1,7 triliun) dengan suku bunga 8,62 persen dan jatuh tempo final pada 23 Maret 2015. Bakrieland bertindak sebagai penjamin obligasi.

Sekretaris Perusahaan Bakrieland Kurniawati Budiman mengatakan obligasi itu belum jatuh tempo. Namun Bank of New York Mellon meminta percepatan pembayaran. "Mereka minta exercise put option pada 23 Maret lalu," katanya Selasa pekan lalu.

Akibat gugatan pailit, perdagangan saham Bakrieland, yang bertengger di level Rp 50, dihentikan sementara oleh otoritas Bursa Efek Indonesia pada Selasa pekan lalu. Pada kuartal pertama tahun ini total aset Bakrieland sebesar Rp 16,45 triliun dengan beban utang Rp 6,9 triliun dan modal Rp 7,6 triliun.

DIVESTASI SAHAM NEWMONT
PIP Tunggu Persetujuan DPR

PEMERINTAH melanjutkan rencana pembelian tujuh persen saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan pembelian saham perlu persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Kepala Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Soritaon Siregar menyangkal jika pemerintah disebut mengendurkan minatnya membeli saham tambang emas itu. PIP di bawah Kementerian Keuangan berulang kali memperpanjang perjanjian jual-beli (sales and purchase agreement/SPA) karena terhalang permintaan audit DPR kepada Badan Pemeriksa Keuangan. Pada 26 Juli lalu, pemerintah resmi memperpanjang lagi SPA. "Peluang kami masih ada," katanya Selasa pekan lalu.

Direktur Eksekutif Institute Resources Studies Marwan Batubara menilai berlarut-larutnya perpanjangan SPA merugikan negara. Alasannya, negara tidak bisa menikmati dividen perusahaan itu. Marwan memandang kuatnya kepentingan anak usaha Grup Bakrie, PT Multi Capital, menjadi penyebab lamanya proses divestasi saham Newmont.

RUPIAH-DOLAR
Bilateral Swap dengan Jepang

MENTERI Keuangan Chatib Basri meneken kesepakatan bilateral swap atau jaminan dana bantuan sebesar US$ 12 miliar dari Jepang. Kesepakatan itu diteken bank sentral kedua negara saat pertemuan G-20 tingkat menteri keuangan di Moskow, Rusia, dua pekan lalu itu. Tujuannya sebagai mekanisme pertahanan menghadapi tekanan neraca perdagangan dan nilai tukar.

Pemerintah bisa menggunakan dana itu ketika cadangan devisa menipis dan arus modal keluar dalam jumlah besar. "Pemerintah juga menyiapkan dana US$ 5,5 miliar," kata Chatib, Rabu pekan lalu.

Kekhawatiran pasar menguat atas rencana bank sentral Amerika Serikat menghentikan atau membatasi program pembelian obligasi dan surat utang. Kebijakan itu dapat membuat arus dolar keluar semakin deras. Chatib menilai cadangan devisa US$ 93 miliar masih cukup. "Jaminan pinjaman Jepang itu agar merasa lebih aman," ujarnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus