Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Momen

18 Agustus 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penerbangan
IPO AirAsia Indonesia Ditunda

AirAsia Bhd menunda pelaksanaan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) AirAsia Indonesia di Bursa Efek Indonesia. CEO AirAsia Tony Fernandes mengatakan IPO masih dimintakan persetujuan dari regulator dalam menentukan nilai buku yang sesuai.

"Ini memakan waktu," ujarnya Rabu pekan lalu, seperti dikutip dari situs The Star. Semula, maskapai asal Malaysia itu berencana go public pada kuartal III tahun ini. Dengan penundaan itu, IPO akan dilaksanakan pada kuartal IV atau awal tahun depan.

Tony menampik anggapan penundaan IPO akibat kondisi pasar modal Indonesia yang melemah. Walau pasar modal melemah, nilai saham tetap terkerek naik kalau perusahaan menjalankan strategi yang tepat. "Kami di Indonesia untuk jangka panjang. Harga bisa naik atau turun, tapi nilai perusahaan tidak pergi."

Hortikultura
Bulog Impor Kedelai

Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso menyatakan siap mengimpor kedelai seiring dengan penunjukan Bulog sebagai pengaman harga dan penyalur kedelai. "Kami sudah mengajukan permohonan impor kepada Kementerian Perdagangan," katanya di kantor Bulog, Jakarta, Rabu pekan lalu.

Untuk memuluskan impor, Sutarto mengaku sudah meneken kerja sama dengan Gabungan Koperasi Produsen Tahu dan Tempe Indonesia serta Kontak Tani Nelayan Andalan. Rencananya, Bulog mendatangkan kedelai dari Amerika Serikat dan Brasil. Bulog juga akan membelinya dari sentra produksi di Aceh, Sumatera Selatan, dan Banten.

Penunjukan Bulog sebagai importir kedelai tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2013 tertanggal 8 Mei 2013. Di situ disebutkan Bulog diizinkan mengimpor kedelai jika diperlukan. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Rito Angky Pratomo menuturkan impor harus dilakukan saat harga kedelai melambung.

Daging Sapi
KPPU Selidiki harga daging

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menemukan peran sejumlah pihak dalam melambungkan harga daging sapi menjelang Lebaran, yang mencapai Rp 120 ribu per kilogram. "Tanpa diminta pun akan kami selidiki. Kami memerlukan bukti-bukti yang kuat," kata anggota komisioner KPPU, Munrokhim, Rabu pekan lalu.

Ia menjelaskan, pihak itu antara lain kalangan importir, rumah pemotongan hewan, dan pengusaha feedlot (penggemukan sapi). Ia juga tak membantah ada yang sengaja menahan agar sapi tak segera dipotong. Munrokhim menjanjikan penyelidikan tuntas dalam satu setengah bulan sebelum perkara disidangkan.

Menteri Pertanian Suswono menduga melambungnya harga daging terjadi karena pengusaha menahan stok untuk menangguk untung besar. Tapi Menteri Perdagangan Gita Wirjawan membantahnya. Menurut Gita, harga naik karena sejumlah rumah potong hewan libur selama Lebaran sehingga pasokan daging tipis.

Suku Bunga
Suku Bunga BI Tetap 6,5 Persen

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan menahan suku bunga acuan (BI Rate) di level 6,5 persen. BI pun meyakini stabilitas moneter dan sistem keuangan bisa dicapai melalui bauran kebijakan moneter dengan macro-prudential.

"Bauran kebijakan itu tersebut akan mengarahkan inflasi 2014 sesuai dengan sasarannya, yakni 3,5-5,5 persen," kata juru bicara BI, Peter Jacobs, Kamis pekan lalu. Untuk mencapainya, menurut dia, bank sentral akan menjalankan empat kebijakan.

Empat kebijakan itu adalah BI menerbitkan Sertifikat Deposito Bank Indonesia, menyempurnakan ketentuan giro wajib minimum dan loan-to-deposit ratio, menstabilisasi nilai tukar jangka panjang, serta menyempurnakan ketentuan untuk pengembangan pasar valas domestik.

Analis dari Trust Securities, Reza Priyambada, menilai pengumuman itu berita gembira untuk sektor perbankan. Tingginya inflasi saat ini, menurut dia, lebih karena pasokan bahan pangan tak mampu mengimbangi tingginya permintaan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus