Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perkebunan
Pengusaha Rancang Pelumas Nabati
SETELAH merealisasi biodiesel, pengusaha minyak sawit mentah (CPO) menggulirkan rencana produksi biolubricant atau pelumas nabati. Menurut Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia Sahat Sinaga, biolubricant dirancang untuk memperbesar penyerapan CPO dalam negeri. "Penelitian sudah tahap akhir. Tahun depan sudah ada purwarupanya," katanya di Jakarta, Kamis pekan lalu.
Menurut Sahat, minyak nabati tidak mengandung belerang atau sulfur sehingga cocok untuk bahan pelumas. Nantinya biolubricant digunakan untuk mesin berkecepatan rendah atau medium. "Untuk mesin berkecepatan tinggi kurang sesuai," ujar Sahat. Potensi pasar biolubricant di Indonesia diperkirakan mencapai 650-700 ribu ton per tahun.
Finansial
Wna Buka Rekening Cukup Dengan Paspor
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) akan mengeluarkan surat edaran yang memudahkan warga negara asing (WNA) membuka rekening di Indonesia. Untuk simpanan di bawah US$ 50 ribu cukup menggunakan paspor. Sedangkan simpanan di atas jumlah itu harus disertai dokumen tambahan, seperti surat keterangan tempat tinggal atau surat keterangan pekerjaan.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad mengatakan kelonggaran ini bertujuan mendorong masuknya turis dan investasi asing serta membantu likuiditas dolar di Indonesia. "Kebijakan ini sedang difinalisasi," ujarnya Selasa pekan lalu. Targetnya adalah 20 persen dari 10-12 juta turis yang datang saban tahun. Mereka itulah-karena keperluan pekerjaan, sekolah, atau tujuan lain-yang teridentifikasi sebagai pendatang yang ajek (frequent visitors).
Presiden Direktur Bank BCA Jahja Setiaatmadja menyambut positif kebijakan itu. BCA akan segera membikin aturan lengkap terkait dengan rekening warga asing. "Akan kami atur secepatnya."
Infrastruktur
Proyek Kereta Ringan Jabodetabek Dimulai
PRESIDEN Joko Widodo meresmikan pembangunan kereta ringan (light rail transit/LRT) rute Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu pekan lalu. Menteri Perhubungan Ignasius Jonan ditunjuk sebagai pemimpin komite pengawas proyek ini. "Tugasnya mengawasi pembangunan prasarana dan operasinya agar sesuai dengan rencana," kata Jonan di Istana Presiden, sehari sebelum acara peresmian.
PT Adhi Karya, yang ditugasi membangun proyek ini, akan bekerja dua tahap. Tahap 1A rute Cibubur-Cawang-Dukuh Atas (24,2 kilometer) dan tahap 2A rute Bekasi Timur-Cawang-Dukuh Atas (17,9 kilometer). Tahap berikutnya akan dimulai tahun depan, sehingga total mencapai 83,6 kilometer.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Hermanto Dwiatmoko meyakinkan LRT tak banyak memakan lahan warga karena dibangun di sepanjang jalan tol.
Pembangunan jalur kereta tiga gerbong ini membutuhkan Rp 38,8 triliun: Rp 19,2 triliun untuk konstruksi dan Rp 4,7 triliun untuk operasional. Targetnya, proyek selesai sebelum Asian Games 2018.
Minyak Dan Gas
Pemerintah Percepat Pembangunan Kilang Minyak
PEMERINTAH akan menerbitkan peraturan presiden untuk mempercepat pembangunan kilang minyak. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral I Gusti Nyoman Wiratmaja, Selasa pekan lalu, menyebutkan beberapa opsi agar pembangunan kilang lebih fleksibel.
Wiratmaja menjelaskan, pembangunan kilang bisa dilakukan investor swasta, kerja sama pemerintah dengan swasta, atau menugaskan khusus kepada Pertamina dengan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Rencananya empat kilang akan dibangun, masing-masing berkapasitas 300 ribu barel per hari. Kebutuhan dana diperkirakan US$ 12 miliar (sekitar Rp 171,14 triliun).
Kilang baru diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional yang mencapai 1,3 juta barel per hari. Saat ini kilang domestik cuma mampu memenuhi separuh kebutuhan. Sisanya harus impor. Direktur Pengkajian Energi Universitas Indonesia Iwa Garniwa mengatakan dana APBN adalah satu-satunya alternatif ketika perekonomian melambat dan harga minyak merosot.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo