Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Volume sampah pada masa arus mudik 2018 di sejumlah daerah di Jawa Barat melonjak sekitar 10 hingga 20 persen. Lonjakan volume sampah ini membuat pemerintah daerah harus mengerahkan personel tambahan untuk menyisir sampah, terutama di rest area dan pinggir jalan tol.
"Di masa mudik ini rata-rata sampah per hari meningkat 10 sampai 20 persen," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang Rosmalia Dewi saat ditemui di rest area kilometer 62B Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu, 23 Juni 2018.
Baca juga: Puncak Arus Balik Mudik, Sampah Berserakan di Tol Cipali
Karawang merupakan salah satu daerah yang ramai dilalui pemudik karena dilalui salah satu jalur utama yaitu Tol Cikampek. Di hari biasa, volume sampah di Karawang hanya sekitar 900 ton. Tapi di masa mudik, bisa naik lebih dari 1.000 ton. "Untuk itu, kami dukung rest area dengan membantu mereka mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Akhir," kata Rosmalia.
Persoalan sampah ini mencuat di ajang mudik 2018. Tak hanya menghasilkan kemacetan panjang, mudik ternyata juga menimbulkan onggokan sampah di beberapa ruas tol dan rest area. Berdasarkan pantauan Tempo misalkan, banyak sampah ditemukan di pinggir jalan menjelang rest area KM 57 tol Jakarta-Cikampek. Di media sosial video dan gambar sampah berserakan di pinggir Tol Cipali juga banyak beredar. Sampah-sampah yang terlihat banyak dibuang adalah plastik bungkus makanan, tisu, dan plastik kemasan.
Simak pula: Kemenhub: 1,5 Juta Kendaraan yang Mudik Belum Kembali ke Jakarta
Atas kondisi itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Rosa Vivien Ratnawati dan Direktur Pengelolaan Sampah Novrizal Tahar hari melakukan peninjauan pengelolaan sampah di dua lokasi di Jawa Barat Keduanya yaitu rest area KM 101 Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), Kabupaten Subang dan rest area KM 62B Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Subang Yayat Sudrajat mengatakan lonjakan sampah juga terjadi daerahnya. Khusus untuk rest area 101 dan sekitarnya, terjadi lonjakan sampah hingga 34 persen. Jika hari biasa 2 ton per hari, maka di masa mudik bisa mencapai 3 ton per hari. "Kami beri bantuan 30 personel di rest area," kata dia.
Lihat juga: Puncak Arus Balik Mudik, Contraflow dan One Way Akan Diberlakukan
Rosa Vivien mengatakan kementeriannya telah mengirimkan surat edaran, terutama daerah yang banyak dilalui pemudik untuk mengantisipasi lonjakan sampah mudik 2018. Beberapa daerah itu antara lain Cirebon, Indramayu, Subang, Karawang, Tangerang, Purwakarta, dan Bekasi. Tapi Ia belum selesai mengkalkulasikan total lonjakan sampah yang meningkat selama arus mudik tahun ini. "Masih kami data," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini