Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Naik, Naik Sebelum Bensin

Bahan makanan dan pakaian mengalami kenaikan harga hal ini akan berpengaruh pada indeks harga hasil industri. tarif angkutan juga naik. diperkirakan permintaan akan kredit bank meningkat.

22 Maret 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MUSIM hujan dan cuaca buruk selama tiga bulan ini telah mengurangi frekuensi nelayan mencari ikan. Tak heran kalau pengadaan ikan segar agak terganggu di pasaran. "Mana berani turun selama angin barat ini," kata beberapa nelayan yang sedang tidur-tiduran di perahu Bugis di pelabuhan nelayan Kamal, Jakarta Utara. Bahkan ikan selar (asin) telah naik dari Rp 828,50 menjadi Rp 1.000 per kg. Sedang ikan peda, yang banyak dibeli golongan berpenghasilan rendah, melompat sampai Rp 1.058 per kg di Proyek Senen, Jakarta pekan lalu. Tadinya orang masih membelinya dengan Rp 878,50. Di bidang makanan kenaikan yang menyolok memang terjadi pada harga ikan segar, ikan yang diawetkan, tapi juga susu dan telur. Masing-masing bahan itu naik dengan 8,4%, 5,8% dan 8,9%. Tak mau kalah ikut merangkak adalah sabun bubuk Rinso. Akhir Januari harganya masih Rp 60 sebungkus kecil, dan pertengahan Februari tak mau kurang dari Rp 70. Dalam waktu yang sama, gula pasir ikut bertingkah: Kualitas SHS naik dari Rp 275 per kg menjadi Rp 288 per kg harga partai. Di Surabaya, pembantu TEMPO mencatat harga gula pasir naik dari Rp 260/kg menjadi Rp 275/kg. Dan tepung terigu yang mendapat subsidi besar dari pemerintah, juga ikut naik dari Rp 175/kg menjadi Rp 190/kg. Kenaikan indeks harga selama Februari terutama disebabkan karena kenaikan bahan makanan dan pakaian, masing-masing dengan 2,07% dan 2,05%. Maka laporan mingguan Bank Indonesia 6 Maret lalu mencatat inflasi dalam Februari 1980 mencapai 1,4%. Dengan begitu sudah dua bulan berturut-turut tingkat inflasi mencapai di atas 1%, sesudah sejak September lalu inflasi rata-rata berada di bawah 1% setiap bulan. Untung saja indeks harga padi-padian -- yang sebenarnya mencerminkan indeks harga beras -- hanya naik dengan 0,7%. Tapi kenaikan harga jenis padi-padian itu ternyata menunjukkan angka yang berbeda-beda, yang tersebar di 17 kota besar yang menjadi dasar penyusunan indeks harga. Di kota-kota yang dikelilingi kantung-kantung produksi beras seperti Surabaya, Semarang, Yogya dan Bandung harga beras nampak turun. Bisa dimengerti. Sebab panen padi, sekalipun tak seluruhnya bisa ditampung para KUD itu, terjadi secara serentak kali ini. Sebaliknya di kota-kota yang merupakan defisit beras tradisional, seperti Banjarmasin, Pontianak dan Medan. Untuk Banjarmasin misalnya kenaikan harga beras mencapai 10% telah melecut harga lain-lain barang. Tapi untuk Medan yang letaknya dekat dengan pusat produksi beras di Aceh, kenaikan harga beras yang sampai 7% patut diperhatikan. "Sebab utamanya adalah perhubungan darat antara Aceh dan Medan belum lancar," kata beberapa pedagang beras besar di Medan. Pemerintah berusaha agar tingkat inflasi sampai akhir Maret tidak lewat 20%. Tapi diragukan apakah hal ini akan berhasil. Sebab indeks inflasi antara April 1979 dan Februari 1980 kemarin sudah mencapai 1891%. Benar bahwa harga beras turun dalam musim panen sekarang ini. Tapi dominasi harga beras sebagai indeks sudah berkurang dalam indeks harga konsumen yang digunakan sekarang ini. Indeks harga hasil industri akan banyak berpengaruh dalam indeks harga keseluruhan. Di lain pihak, para pensuplai industri besar dalam negeri -- dari yang menjual bahan baku sampai ke montir mesin -- diketahui sudah mulai mengajukan kenaikan harga. Perundingan kenaikan harga ini sedang berlangsung antara perusahaan industri dan para pensuplainya, dan biasanya dalam perundingan ini harga bahan baku yang dibeli perusahaan industri memang disetujui naik. Kenaikan harga bahan mentah ini akan diteruskan oleh perusahaan industri ke konsumennya. Condong Meningkat Di samping itu kalangan perusahaan pengangkutan darat dan laut, juga sudah mengajukan permintaan kenaikan harga tarif angkutan dengan alasan harga bensin akan naik April nanti, dan harga suku cadang juga sudah naik. Kalau demikian halnya, spiral kenaikan harga bisa segera terjadi. Dana pemerintah dari penghasilan minyak masih terus membanjir. Di bulan Januari 1980 uang beredar meningkat dengan Rp 250 milyar, suatu rekor pertambahan bulanan dalam jumlah uang beredar. Pertambahan uang beredar sebesar ini ternyata berasal dari pertambahan sektor aktiva luar negeri sebanyak Rp 460 milyar. Cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari tersebut tercatat US$4,8 milyar, naik US$600 juta dari posisi sebulan sebelumnya. Tapi kredit perbankan condong untuk meningkat. Jumlah kredit yang diberikan oleh bank-bank pemerintah pada akhir minggu kedua Februari tercatat Rp 3,6 trilyun, naik 2,6% dari jumlah pada akhir Desember 1979. Kenaikan 2,6% merupakan kenaikan yang sama pada satu kuartal sebelumnya. Kenaikan harga yang mulai terjadi akhir-akhir ini, akan menyebabkan permintaan kredit bank juga meningkat. Maka akan sulit bagi bank untuk membendung permintaan ini. Seperti yang ditegaskan Gubernur Bank Indonesia beberapa waktu berselang, pemerintah memang tidak akan melakukan kebijaksanaan kredit yang ketat. Hanya saja kredit akan disalurkan secara lebih terarah ke sektor-sektor yang mendapat prioritas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus