Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Ngerock sambil merokok

Pabrik rokok kretek mulai dari gudang garam, bentoel & djarum berpromosi sambil menghibur anak muda dengan pentas musik rock. sejumlah artis terkenal meramaikannya. konon bisa meningkatkan penjualan.

2 Januari 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

~ORGANISASI pengusaha rokok kretek ~mengecam dan sudah melarang ang~gotanya menambah pengisap asap dengan cara membagi-bagikan hadiah. Tapi tak berarti kancah persaingan sepi dari promosi. Entah siapa yang memulai, Gudang Garam, Bentoel, atau Djarum, promosi pindah ke pentas musik rock. Kecenderun~an baru yang inovatif. "Kami memang ingin bersaing, tetapi secara positif," ujar A.V. Budhianto dari Gudang Garam. Malam Minggu pekan lalu, misalnya, Surya Rock Star dari Gudang Garam mempergelarkan musik rock penutup tahun 1987 di GOR Pulosari, Malang. Pada saat yang sama, di Yogyakarta, Filtra Fantastic Night melakukan gebrakan atas nama Djarum. Pabrik rokok di Kudus itu tahun lalu sudah menjelajah delapan kota di Jawa dengan Djarum Super Rock Tournya, yang dipromotori Log Zhelebour dengan mengandalkan God Bless dan Achmad Albar-nya serta Baratha. Bentoel tak ketinggalan: mengangkut sejumlah artis Ibu Kota ke Yogya. Cara promosi seperti itu, menurut Budhianto, memang terbukti bisa meningkatkan penjualan Gudang Garam. Penggemar musik rock, katanya, memang sasaran yang akan dicapai. Sebelumnya, Gudang Garam sudah melakukan uji coba, yaitu dengan mengadakan pertunjukan keliling di beberapa kota di Jawa Timur selama empat bulan. "Rata-rata sepuluh ribu orang yang hadir di setiap pertunjukan," kata Budhianto. Setelah itu, tanpa ragu-ragu, Gudang Garam menampilkan rombongan musik antara lain SAS, Cockpit, Rollies - dan penyanyi rock, seperti Meriam Bellina, di panggung Surya Rock Star di berbagai kota dengan misi promosi. Frekuensinya makin sering dan makin meriah: dua pekan lalu, misalnya, selama 15 jam menampilkan 40 rombongan musik rock di Sura~baya. Sudah bisa dibayangkan berapa ribu remaja penggemar musik rock menikmati acara itu. Meskipun begitu, menurut Budhianto, Gudang Garam tidak membuka kios khusus untuk menjual rokoknya yang dibuat di Kediri itu. Juga tidak membagikannya secara cuma-cuma. "Kami tak mau dituduh meracuni anak muda dengan rokok," ujar Budhianto . Acara pentas promosi itu tentunya akanterus berlanjut. Kalau musik rock kelak sudah tidak in lagi, tentu akan dicari gantinya. Djarum, misalnya, yang sudah menyelenggarakan Indonesian Filtra Rock Festival itu, 1984, kabarnya tiap tahun menggilir produknya, denganJarum Super Rock Festival, misalnya. Untuk tahun 1988 pun, sudah barang tentu, rencana seperti itu sudah siap. Rencana Gudang Garam juga jelas, yaitu bakal ngerock di 100 kota, yang diakhiri dengan pergelaran di Brunei. "Untuk paket 100 kota itu, Gudang Garam menyediakan dana Rp 1,5 milyar," kata Lewi Yahya, penyelenggara acara itu. Anggaran sebesar itu, tambahnya, tak akan sia-sia. Di sela-sela acara, bila pemandu acara meneriakkan, "Surya rock star . . .," pasti akan disambut koor ribuan hadirin, "Gudang Garam . . .. Gudang Garam ...." Soal yang berteriak itu penggemar atau calon pengisap Gudang Garam bisa diukur dari berapa cukai yang akan dipungut pemerintah. Yang jelas, darl acara promosi pabrik-pabrik rokok itu, ladang bisnis yang lain ikut berkembang: show~biz. Misalnya usaha Hascaryo yang bernama Rakata Interprise di Yogya. Penyedia jasa penyelenggaraan pentas musik itu tidak mengikatkan diri dengan salah satu produk rokok. "Mana yang bersedia dan yang cocok saja," kata Hascaryo, yang pernah menggarap pementasan Gudang Garam, Bentoel, maupun Djarum di Yogya. Tugasnya menyelenggarakan hiburan buat anak muda, sekaligus mengemban misi: kepulkan terus asap rokok kretek. Suhardjo Hs., Budiono Darsono (Surabaya), I Made Suarjana (Yogyakarta)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus