Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Nonstop megatop

Singapore airlines punya boeing mutakhir 747-400 megatop. siap terbang nonstop singapura-london. dibanding bigtop, megatop memiliki banyak kelebihan. aman & cepat. sasaran utamanya orang-orang bisnis.

3 Juni 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PESAWAT baru, penumpangnya penuh. Itu terjadi pada pesawat Megatop milik Singapore Airlines, yang pekan ini akan membuka penerbangan perdana nonstop Singapura-London. Boeing mutakhir 747-400 itu akan membawa 410 penumpang, 25 di antaranya dari Indonesia. Ini baru gebrakan pertama SIA, sebelum ke-14 pesawat Megatop pesanannya jadi pada 1992. Kini baru dua yang siap dioperasikan. Di samping untuk trayek tetap Singapura-London, Megatop satunya lagi sudah diuji terbang San Francisco-Hong Kong 28 Mei lalu. Berarti pesawat SIA-lah yang pertama kali melintasi Samudra Pasifik, nonstop. Tapi, "penerbangan ini belum dijadwalkan secara rutin," ujar Ng Kian Wah, General Manager SIA di Jakarta. Megatop, yang berharga US$ 130 juta sebuah, bisa menjelajah 13.000 km nonstop. Itulah kira-kira jarak Singapura-London yang ditempuh dalam 13 jam 45 menit tanpa berhenti. Jarak antara tempat duduk kelas utama 150 cm atau 10 cm lebih panjang dari pesawat Boeing 747-300. Yang terakhir biasa disebut dengan Bigtop, berharga 20 juta dolar lebih murah dari Megatop. Hiburan musik bisa memilih 3 macam tidak dua seperti pada Bigtop. Fasilitas lainnya yang juga lebih nyaman: kamar mandi, tempat tas di atas tempat duduk, kontrol hawa dingin, juga lampu baca. Biasanya, penumpang sulit keluar dari tempat duduk sebelum tempat makan dilipat rapi. Tidak di Megatop, yang meja makannya bisa digeser. SIA memang cenderung menambah armadanya yang 35 buah dengan pesawat mutakhir yang sarat teknologi canggih, termasuk interiornya. Pertimbangannya, menurut Ng Kian Wah, ada tiga: memilih perusahaan penerbangannya, memilih pesawat berdasarkan efisiensi dan pelayanan yang diberikan, dan terakhir adalah memilih pesawat yang bisa memberi rasa aman. Jadi, "Menggunakan pesawat baru itu berarti menarik penumpang," tutur Ng. Bagi orang sibuk dan ingin cepat mencapai tempat tujuan, Megatop memang menarik sekali. Apalagi SIA tak mengenakan tarif yang lebih tinggi dari Bigtop yang lebih lambat, karena tidak terbang nonstop. Akankah Megatop menjaring penumpang Garuda? Mungkin saja, sekalipun Ng tak melihat begitu. Tapi cara mereka berpromosi memang tak kepalang tanggung. Di Medan, misalnya, billboard besar sudah dipajang di depan Hotel Danau Toba. Belum lagi selebaran dan poster menarik yang disebar di berbagai tempat. "Tapi pesanan tiket sementara ini masih dari Jakarta," ujar Sulung Tambulan, orang SIA di Medan. Kantornya melayani tiket SIA Medan-Singapura 4 kali dalam seminggu. Garuda Indonesia pun nampaknya menganggap wajar kemajuan SIA itu. "Kami tidak khawatir," ujar Soenarjo, Direktur Pemasaran Garuda. Mengambil contoh dalam perang, dia mengibaratkan SIA pakai laser, sedang Garuda memakai teropong biasa. "Tapi pasaran Garuda saat ini adalah kaum turis. Sedang sasaran SIA adalah orang bisnis," katanya. Menurut rencana, Garuda baru akan memiliki Boeing 747-300 pada tahun 1991.Laporan Bambang Aji Setiady dan Sarluhut Napitupulu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum