Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO , Jakarta – Menteri Koordiantor Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti langkanya obat-obatan yang digunakan untuk terapi pasien Covid-19 selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Kelangkaan pasokan obat itu diikuti melangitnya harga jual di pasaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Luhut mengimbau berbagai pihak tak memanfaatkan situasi tersebut. Ia mengatakan akan bekerja sama dengan Kejaksaan Tinggi dan Bareskrim untuk mengatasi masalah obat yang dinilai sangat serius.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jangan sampai kita kekurangan obat. Kita sama sekali tidak boleh main dengan ini. Ada Kapolri, Kapolda, Pangdam, dan Panglima juga harus hadir mengatur ini,” ujar Luhut dalam keterangan tertulis, Selasa, 5 Juli 2021.
Pemerintah beserta aparat keamanan, kata Luhut, siap merazia gudang-gudang obat untuk mencegah penimbunan pasokan dan permainan harga di pasaran. Bila dalam tiga hari sejak 5 Juli masih ditemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi obat tersebut, pemerintah akan memberikan tindakan tegas.
Siapa pun, ujar Luhut, baik perusahaan atau perorangan yang menghalangi serta melanggar kebijakan PPKM Darurat akan diproses sesuai ketentuan Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 dan Pasal 84 serta Pasal 93 Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
“Kami akan mengambil langkah-langkah tegas dengan merazia seluruh gudang-gudang mereka yang sudah kami identifikasi keberadaannya,” ujar Luhut.
Luhut menegaskan pemerintah sudah membuat aturan harga eceran tertinggi obat-obatan untuk penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah, tutur Luhut, pun sudah mengetahui hitung-hitungan harga yang masuk akal dan keuntungan yang diterima oleh produsen serta distributor tersebut.
Luhut mengingatkan agar masyarakat taat kepada peraturan yang telah dikeluarkan pemerintah. Luhut pun meminta masyarakat di semua lapisan kompak menghadapi pandemi.
“Saya ingin tidak ada yang main-main dan kompak menghadapi masalah ini. Sembilan puluh persen di Jakarta sudah ada varian (virus Corona Delta), jadi kalau main-main bisa saja kita kena,” ujar Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA