PT Inti Indorayon Utama (IIU), pabrik pulp di Porsea, Tapanuli Utara, yang telah mengeduk Rp 260 milyar di pasar modal bulan Mei lalu, ternyata masih kekurangan modal. Dalam RUPS (rapat umum pemegang saham) yang berlangsung di Hotel Tiara, Medan, pekan lalu, para pemegang saham menyetujui usul direksi untuk menjual convertible bonds alias obligasi konversi. Obligasi yang bila jatuh tempo bisa diklaim oleh pemegangnya sebagai saham yang diterbitkan IIU itu bernilai sekitar US$ 100 juta sampai US$ 150 juta (Rp 188 milyar sampai Rp 280 milyar). Obligasi konversi ini akan dilemparkan tahun depan di bursa London dan Luksemburg dalam nilai dolar Amerika dengan bunga 2-6% per tahun. Direksi IIU optimistis, obligasi itu akan habis terjual. Belum dijelaskan lembaga keuangan mana yang akan bertindak sebagai penjamin penjualan obligasi itu, dan lembaga keuangan mana yang akan bertindak sebagai penjamin bila penebusan obligasi itu jatuh tempo. Menurut juru bicara IIU, Adil Sugiharto, hasil penjualan obligasi konversi itu akan dipakai untuk melengkapi kebutuhan investasi serta modal kerja, sehubungan dengan rencana perluasan kapasitas pabrik pulp IIU dari 165.000 menjadi 220.000 ton per tahun. Adil juga mengatakan, sekitar 50% produk IIU sudah diekspor ke Eropa, RRC, dan negara Asia lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini